Berita Bali

Lebihi Target Kunjungan Wisman Tahun Lalu, Kini Bali Targetkan Kunjungan 7 Juta Orang Pada 2024 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun - Lebihi Target Kunjungan Wisman Tahun Lalu, Kini Bali Targetkan Kunjungan 7 Juta Orang Pada 2024 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pada Tahun 2023 Pulau Dewata sukses datangi wisatawan mancanegara hingga 5,2 juta orang lebih.

Angka tersebut lampaui target wisman yang mulanya 4,5 juta.

Tentunya ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Bali ke depan.

Mengingat di tahun 2024 ini Pemerintah menetapkan target kunjungan wisman di Indonesia mencapai 14 juta pada 2024.

Sebanyak 40-50 persennya atau sekitar 7 juta orang wisman diantaranya diharapkan dapat disumbangkan dari Bali.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun meyakini dan optimis angka tersebut bisa dicapai.

Hal ini berkaca pada realisasi kunjungan wisman tahun 2023 yang melebihi 5 juta orang.

Baca juga: BI Bali: Ekonomi Bali 2023 Tumbuh di Kisaran 5,0-5,8 Persen, Faktor Kunjungan Wisman 5,25 Juta Orang

Hingga 26 Desember 2023, total wisman yang berkunjung ke Bali mencapai 5.232.751 orang. 

“Asal negara wisman di Bali masih didominasi dari Australia sebesar 25 persen. Kemudian disusul India, China, Inggris, Amerika Serikat, Korea Selatan, Prancis, Singapura, Jerman dan Malaysia. Ini manandakan bahwa Bali masih menjadi destinasi favorit bagi wisatawan mancanegara," kata, Tjok Pemayun pada, Sabtu 6 Januari 2024. 

Ia menambahkan, pemulihan kepariwisataan Pulau Seribu Pura sangat cepat.

Bahkan tren positif ini di luar prediksi pemerintah maupun stakeholder pariwisata.

"Siapa menyangka bisa Bali lebih cepat dari prediksi sebelumnya. Tahun 2024, kami berharap target kunjungan wisatawan lebih meningkat daripada tahun ini. Dengan catatan kualitas semakin meningkat juga. Apa itu kualitasnya? Dari sisi wisatawan spending moneynya meningkat, karena length of staynya makin panjang," imbuhnya.

Meski demikian, aktivitas kepariwisataan dunia dihadapkan sejumlah problematika.

Salah satunya kondisi geopolitikal global yang sampai saat ini belum stabil.

Seperti, perang di Ukraina-Rusia dan situasi perang Hamas di Palestina dengan Israel yang lebih berpotensi mempengaruhi kunjungan wisman ke Bali.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat Bali untuk ikut menjaga situasi kondusif di Bali.

Sehingga, apa yang menjadi target pemerintah untuk mandatangkan wisman ke Bali bisa tercapai.

(*)

Berita Terkini