DPD Prabu Bali Membubarkan Diri

BREAKING NEWS: DPD Prabu Bali Membubarkan Diri, Kecewa Tak Dilibatkan saat Konser Dewa 19

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ida Bagus Gerry (tengah), Sekretaris DPD Prabu Bali. Nyatakan pembubaran diri DPD Prabu Bali.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - DPD Prabu (Prabowo Budiman Bersatu) Provinsi Bali membubarkan diri, Senin 8 Januari 2024.

Hal ini disampaikan oleh Ida Bagus Gerry, Sekretaris DPD Prabu Bali di Sekretariat DPD Prabu Bali, Jl. Gunung Krakatau, Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut, Gerry mengatakan pembubaran diri itu dipicu lantaran DPD Prabu Bali tak dilibatkan dalam Konser Prabu yang mengundang grup musik legendaris Dewa 19 pada Selasa 9 Januari 2024 besok.

“Kami ingin menginformasikan bahwa DPD Prabu Bali tidak diikutsertakan dalam konser besok. Baik kepanitiaan, maupun apa pun dalam acara besok.”

“Kami bukan lagi pengurus maupun anggota (Prabu) di seluruh Bali, kami bukan DPD Prabu Bali. Bentuk kekecewaan kepada DPP Pusat (Prabu) karena di last minute ini kami tidak pernah dilibatkan,” ungkap Gerry.

Pasalnya, DPP Prabu sempat berkoordinasi dengan DPD Prabu Bali untuk menyelenggarakan konser ini sekitar 2 bulan lalu.

Namun seiring berjalannya waktu, koordinasi antara DPD Prabu Bali dan DPP Prabu semakin renggang. Bahkan hingga mendekati hari pelaksanaan.

“Gawenya Prabu DPD Bali. Di awal Kita dihubungi (prabu pusat) bahwa DPD Prabu Bali berhak menjadi panitia di dalamnya (konser),” imbuhnya.

Kini, kegiatan Konser Prabu yang mengundang Dewa 19 ini di-back up oleh TKD Prabowo-Gibran Bali.

Baca juga: Gibran Bakal Datang ke Buleleng Bahas Pembangunan Bandara Bali Utara


Selain itu, alasan pembubaran diri DPD Prabu Bali juga disebabkan lantaran tersiar kabar bahwa stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang akan tersedia di konser tersebut berbayar.

Padahal, mulanya perencanaan konser ini akan memfasilitasi puluhan stand UMKM secara gratis.

“Kami mendengar kabar bahwa UMKM di Renon (Konser Prabu) dipungut biaya. Biar kami tidak salah, kami mengundang media, kami menyatakan bahwa kami dari DPD Prabu Bali membubarkan diri.”

“Apa pun hasil dari konser itu bukan tanggung jawab kami,” jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Gerry, para pelaku UMKM yang akan membuka stand dipungut biaya sebesar Rp450 ribu.

Pungutan itu, kata Gerry, dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab yang ingin merusak citra Prabowo-Gibran.

“Ada 40 stand. Ada tersiar kabar bahwa ada EO yang memungut dana 450 (ribu) namun masih kita usut.”

“Instruksi dari atas bahwa UMK gratis, tanpa dipungut biaya. Kami akan cross check orangnya siapa, oknumnya siapa. Ini oknum yang ingin menjatuhkan nama punggawa prabowo-gibran,” pungkasnya.(*)

Berita Terkini