Seputar Bali

Harga Cabai Kerap Memicu Inflasi, Pemkab Bangli Buat Program Pengembangan Kawasan Cabai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebun cabai di wilayah Bangli. Pemerintah Bangli berencana membuat program pengembangan kawasan cabai untuk mengantisipasi terjadinya inflasi

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Cabai merah dinilai menjadi salah satu komoditi strategis. Sebab ketersediaan cabai di pasaran harus selalu terpenuhi. 

Bahkan tak jarang, minimnya ketersediaan cabai kerap kali memicu terjadinya inflasi. 

Hal tersebut mendorong Pemkab Bangli melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) untuk melakukan program pengembangan kawasan tanaman cabai. 

Sesuai rencana, di tahun 2024 program tersebut akan menyasar satu desa, yakni Desa Bayunggede, Kecamatan Kintamani. 

Baca juga: Janji Bawakan Lagu ‘Nemen’ Diakhir, Band NDX AKA Terpaksa Stop Usai Penonton Teriakan Nama Capres

Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma mengatakan, pengembangan kawasan ini, juga menjadi bagian dari program Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD). 

Alasan dipilihnya Desa Bayunggede, kata Sarma, karena desa tersebut salah satu yang sangat cocok untuk budidaya cabai. 

"Kami menentukan lokasi program sesuai dengan potensi yang ada. Kalau cabai salah satu wilayah yang cocok yakni di Desa Bayunggede,”

“Selain itu kenapa dipilih Desa Bayunggede, karena petani di wilayah ini sudah menggeluti budidaya cabai sejak lama," jelasnya Kamis (11/1/2024).

Baca juga: Pertamina Wujudkan Sekolah Energi Berdikari di Denpasar

Selain Bayunggede, kata Sarma, sejatinya wilayah lain di Bangli juga sangat cocok dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan cabai. 

Potensi yang besar juga ada di wilayah Banjar Bunut dan Banjar Madya di Desa Trunyan, dengan estimasi lahan mencapai 400 hektar. 

Sarma mengatakan, pada pelaksanaan program ini, pihak dinas akan merangkul tiga kelompok tani setempat. 

Dibuatnya kelompok tentu akan lebih mudah dalam pengawasan dan pembinaan.

Diungkapkan pula, pada program ini petani mendapat bantuan sarana prasarana. Mulai dari bibit, obat-obatan dan pupuk serta pendampingan dari petugas penyuluh. 

Baca juga: Bupati Badung Giri Prasta Serahkan BA Pinjam Pakai Gedung Graha Pemilu, Telan Anggaran Rp29 Miliar

Kemudian untuk program ini pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 100 juta. 

"Sumber dana dari program ini murni dari APBD Bangli sebesar Rp 100 juta,”  ujarnya.

Disinggung mengenai harga cabai saat ini, Kepala Dinas asal Desa/Kecamatan Tembuku ini mengatakan, dari hasil pemantauan pihaknya, harga cabai di tingkat petani sebesar Rp40 ribu per kilo. (mer)

Berita Terkini