Harga Beras di Bali

Harga Beras di Penggilingan Tembus Rp 14.800 Ribu Per Kilogram, Diprediksi Bisa Tembus Rp 15 Ribu

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Produksi penggilingan beras di Tabanan.

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Harga beras di tingkat penggilingan di Tabanan menembus Rp 15 ribu per kilogram.

Diprediksi harga beras ditingkat penggilingan ini bisa menembus Rp 15 ribu. Yang dimana saat ini masih diposisi Rp 14.800 per kilogram.

Alasan diprediksi bisa tembus Rp 15 ribu. Adalah karena panen langka yang terjadi, dan di periode minggu lalu masih di angka Rp 14.000 dan kini sudah di angka Rp 14.800.

Hal ini dikatakn salah satu Pengelola usaha penggilingan beras (PB) Boki Murni di Desa Bengkel Kecamatan Kediri, Pande Putu Widya Paramarta.

Menurut Paramarta, kenaikan harga beras ini masih terus berlanjut dari posisi Rp 14.800 per kilonya.

Bahkan, dalam beberapa hari kedpan dapat menyentuh Rp 15.000 per kilo.

Hal itu melihat juga dari harga gabah yang saat ini naik. Sehingga mencapai Rp 15.000 bahkan lebih bisa terjadi.

“Diprediksi memang bisa naik sampai Rp 15.500,” ucapnya Senin 12 Februari 2024.

Dijelaskannya, untuk perdagangan harga gabah saat ini semakin mahal. Hal ini menjadi pemicu juga naiknya harga beras.

Baca juga: Disperindag Bali Sebut Harga Beras Mulai Melandai Turun, Prediksi Jelang Hari Raya Stok Aman 


Dimana harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) sudah naik ke posisi Rp 8.000 lebih per kilo.

Nah, faktor ini, dikarenakan sedikitnya jumlah lokasi panen saat ini.

Belum lagi, kalaupun ada panen, harganya sangat tinggi dan rendemen gabah tersebut juga tidak bagus.

Akibatnya, ikut menyumbang terhadap lonjakan harga beras.

Di sisi permintaan pasar dalam bentuk beras kian meningkat, sehingga harga beras terus terkerek saat ini.

“Akibat ini ya kita tidak maksimal melayani pasar. Karena memang sedikitnya stok yang bisa saya penuhi. Dimana permintaan saat ini mencapai 10 ton per minggu,” bebernya.

Di bagian lain, salah seorang pedagang sembako, Nyoman Nuraini mengungkapkan, hingga kini harga beras semakin mahal.

Lonjakan harga ini sudah terjadi di tingkat supplier besar, sehingga pihaknya hanya menyesuaikan besaran lonjakan.

“Sekarang itu belinya bukan kemasan tapi eceran,” jelasnya.(*)

Berita Terkini