Berita Bali

Disperindag Bali Sebut Harga Beras Mulai Melandai Turun, Prediksi Jelang Hari Raya Stok Aman 

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta sebut harga beras kini mulai melandai di Bali

tribunnews
Ilustrasi beras - Disperindag Bali Sebut Harga Beras Mulai Melandai Turun, Prediksi Jelang Hari Raya Stok Aman  

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta sebut harga beras kini mulai melandai di Bali, walaupun masih pada harga Rp14 ribu per kilogramnya.

Pada saat ini stok beras untuk konsumsi masyarakat masih aman. 


“Stok cukup, biaya produksi naik, karena harga pupuk mungkin, sehingga petani melepasnya memang lebih tinggi. Nanti kalau sudah betul-betul banyak akan bersaing, hukum pasar. Coba cek harga nasional pun mendekati itu juga,” kata, Jarta pada, Senin 5 Februari 2024. 

Baca juga: Berhembus Isu Beras SPHP Langka di Klungkung, Saat Harga Beras Premium Naik


Kenaikan harga beras ini rata terjadi di seluruh Indonesia. Stok aman dan tidak langka namun harga beras meroket naik dan diduga karena biaya produksi dari petani yang juga meningkat.

Sementara jelang Hari Raya Galungan dan Idul Fitri, kata Jarta belum bisa diprediksi apakah akan ada kenaikan harga beras


“Ini belum bisa bisa diprediksi, sebab kita liat dari sisi ketersediaannya ada, panen sudah mulai datang, semestinya tidak. Kecuali ada situasi yang khusus."

Baca juga: Harga Beras di Tabanan di Tingkat Penggilingan Alami Kenaikan, Sentuh Angka Rp 13.500 per Kilogram

"Panen kan sudah mulai Februari Maret, harapan saya mudah-mudahan tidak naik lagi. Kecuai ada hal-hal tertentu, permintaan membludak misalnya. Meski ada hari raya, tapi panen juga naik,” imbuhnya. 


Dari segi hukum pasarnya kata Jarta harga beras akan tetap stagnan.

Terlebih dibarengi dengan intervensi dari Bulog, yang menyebarkan beras SPHP, dan akan mempengaruhi psikologi pasar.

Baca juga: Stok Beras di Klungkung Surplus tapi Harga Naik

“Harga naik, msyarakat akan cenderung ke beras Bulog. Yang punya peran kuat kan Bulog,” tutupnya.  (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved