Pengendara Motor Jatuh ke Tukad Cangkir

5 Fakta Kecelakaan Motor di Tukad Cangkir Gianyar, Kadek Karmawan Sempat Izin Megambel dan Melayat

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPBD Gianyar melakukan pencarian korban jatuh ke Tukad Cangkir, Gianyar, Senin 12 Februari 2024.

Nyoman Dama mengatakan, setelah berhasil dievakuasi jenazah langsung dibawa oleh PMI Gianyar ke RSU Bangli.

Pada tubuh pria 25 tahun itu ditemukan sejumlah luka serta diduga mengalami patah kaki sebelah kiri.

Di RSU Bangli, pihak keluarga langsung melaksanakan upacara mekinsan ring gni untuk jenazah.

3. Sempat Minta Izin Megambel dan Melayat

Sebelum kejadiaan naas tersebut, sang ayah, I Nyoman Rapia menuturukan jika anaknya ada Minggu 11 Februari 2024 malam jika Kadek Karmawan sempat izin untuk latihan megambel dan dilanjutkan melayat.

Sebab ada warga Bebalang yang meninggal dunia. Setelah menyampaikan hal itu, tidak ada lagi komunikasi. Pihaknya juga tidak tahu secara pasti, apa tujuan anaknya ke Gianyar.

"Saya malam itu menjaga istri, karena sedang dirawat di rumah sakit. Anak saya bilang mau latihan dan medelokan (melayat). Tidak ada bilang mau ke Gianyar. Tapi dengan temannya bilang mau ke Gianyar membeli obat. Obat itu mungkin untuk ibunya karena lagi sakit," ungkapnya.

Baca juga: Jenazah Kadek Karmawan Langsung Dibakar, Sebelum Kecelakaan Izin Megambel dan Melayat ke Bapaknya

Diperkirakan Karmawan berangkat ke Gianyar sekitar subuh. Sebab sekitar pukul 01.00 WITA, Karmawan diketahui masih berada di lokasi melayat. 

Hingga pada keesokan harinya sekitar pukul 07.30 WITA, Nyoman Rapia mendapat kabar bahwa anaknya mengalami kecelakaan di wilayah Gianyar. Hanya saja keberadaannya belum ditemukan.

Paman Kadek Karmawan, sekaligus Bhabinkamtibmas Bebalang bernama I Nyoman Dama, saat ditemui di rumah duka, Senin 12 Februari 2024. (Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury)

"Saya meminta tolong kerabat agar mencari keberadaannya di rumah sakit. Hingga tak berselang lama saya mendapat kabar jika anak saya ditemukan sudah meninggal dunia. Saat itu saya tidak bisa berkata-kata lagi," ucap pria yang juga Kepala Sekolah SDN 3 Bunutin, Bangli ini.

4. Tak Ada Firasat Apapun

Nyoman Rapia mengatakan, sebelum kejadian pihaknya tidak ada firasat apapun. Mengingat anaknya hanya minta izin megambel dan medelokan.

"Tidak ada hal-hal aneh lainnya. Semua seperti biasa," imbuhnya.

Pihak keluarga begitu terpukul atas kepergian bungsu dari dua bersaudara ini. Sesuai rencana, pelaksanaan upacara mekinsan ring gni bagi jenazah Kadek Karmawan dilakukan Senin siang. Sedangkan rencana upacara Ngaben akan dilaksanakan pada 19 Februari mendatang.

evakuasi jenazah - UPDATE: Jasad Korban Jatuh di Tukad Cangkir Gianyar Dievakuasi ke RSUD Bangli (Istimewa)

"Jenazah tidak dibawa pulang, tetapi langsung kami laksanakan upacara mekinsan ring gni di Krematorium Bebalang," tandasnya.

Halaman
123

Berita Terkini