TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Berikut ini adalah kronologi penemuan jenazah I Ketut Gadung di Klungkung.
I Ketut Gadung ditemukan sudah tidak bernyawa di sekitar Jalan Raya Gelgel-Jumpai, Klungkung, Bali pada hari ini Jumat 16 Februari 2024.
Hal tersebut sontak mengagetkan warga di sekitar TKP.
Menurut keterangan Kasat Lantas Polres Klungkung, AKP Ni Luh Putu Deniani menuturukan jika I Ketut Gadung merupakan korban kecelakaan lalulintas tunggal.
Hal tersebut karena ditemukannya sebuah sepeda motor di dekat saluruan irigasi.
Tidak jauh dari lokasi jenazah ditemukan, ada sepeda motor Yamaha Jupiter Z yang terperosok di saluran irigasi.
Diketahui jika I Ketut Gadung merpakan warga Dusun Kangin, Desa Jumpai.
Lebih lanjut, Polres Klungkung melakukan oleh TKP kejadian.
Baca juga: Jenazah Ni Wayan Gadung Ditemukan Telungkup di Saluran Irigasi Klungkung
"Setelah menerima laporan, kami langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi," ungkap Deniani pada Jumat 16 Februari 2024.
Diduga korban mengendarai sepeda motor yang melaju dari arah utata ke selatan.
Setibanya di TKP, korban kehilangan kendali.
Sepeda motor yang ia kendalikan terperosok di saluran irigasi, korban terbentur dan terendam di saluran irigasi dalam posisi telungkup.
"Korban meninggal dunia di TKP," ungkap Denani.
Laka Maut Sepekan Terakhir
Dalam waktu 24 jam, peristiwa kecelakaan maut yang melibatkan pengendara sepeda motor tercatat telah merenggut empat korban jiwa di Bali.
Pertama terjadi di Nusa Penida, Klungkung, pengendara sepeda motor Honda Beat yang menewaskan dua perempuan, yang salah satunya diketahui tengah hamil, Minggu, 11 Februari 2024 Wita siang.
Kecelakaan maut tunggal terjadi di Jalan Raya Waru, Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Minggu (11/2/2024) siang.
Musibah ini menyebabkan dua orang meninggal, Ni Komang Ayu Sriasih (22) dan Ketut Susanti (24). Korban Komang Ayu diketahui dalam kondisi hamil.
Baca juga: Jenazah Kadek Karmawan Langsung Dibakar, Sebelum Kecelakaan Izin Megambel dan Melayat ke Bapaknya
Kepolsek Nusa Penida Kompol Ida Bagus Putra Sumerta mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 Wita.
Kecelakaan bermula dari Komang Ayu asal Desa Tanglad yang dalam keadaan hamil, membonceng iparnya Ketut Susanti asal Sulawesi Tenggara.
Keduanya melintas di Jalan Raya Waru dari arah selatan ke utara, dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda Beat. Jalur yang dilewati cukup ekstrem.
"TKP merupakan jalan menurun dan berbelok. Korban diduga kehilangan kendali atas kendaraannya," ujar Ida Bagus Putra Sumerta, Minggu (11/2).
Kecelakaan maut tunggal yang kedua terjadi di Gianyar, pada Senin 12 Februari 2024 yang menewaskan pengendaranya.
Ia adalah I Kadek Karmawan (25) pria asal Desa Bebalang, Bangli berhasil dievakuasi dalam keadaan tidak bernyawa, Senin 12 Februari 2024.
Diketahui, korban mengalami kecelakaan dan jatuh di Tukad Cangkir, Kelurahan/Kecamatan Gianyar.
Saat kejadian, korban diduga berkendara dengan kecepatan penuh, lalu menabrak pembatas jalan, dan jatuh ke bawah jembatan dengan kedalaman sekitar 15 meter.
Selain di Tukad Cangkir, Gianyar, kasus kecelakaan tunggal yang menewaskan pengendara juga terjadi di Bypass Prof Ida Bagus Mantra tepat di jembatan kawasan Desa Saba, Blahbatuh, Gianyar.
Kejadian tersebut terjadi, Minggu 11 Februari 2024 malam.
Identitas korban belum diketahui namun diketahui saat itu korban membawa sepeda motor Kawasaki Ninja.
Saat ini kasus tersebut sedang ditangani Satlantas Polres Gianyar.
Informasi dihimpun Senin 12 Februari 2024, peristiwa ini berawal saat korban datang dengan kecepatan tinggi dari arah Denpasar menuju arah Klungkung.
Diduga angin kencang dan jalanan licin, mengakibatkan korban kehilangan kendali atas kendaraannya.
Lalu, korban pun membentur pembatas jembatan, lalu terpental ke dalam jurang dengan ketinggian sekitar 15 meter.
Masyarakat yang melihat kejadian tersebut lantas berusaha mengevakuasi korban. Akhirnya bersama aparat kepolisian, korbanpun bisa dievakuasi. (*)
(*)