TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Roda rotasi kembali bergulir di jajaran Korem 163/Wira Satya, kali ini ada dua Komandan Kodim yang dimutasi salah satunya, Dandim 1616/Gianyar Letkol Inf Eka Wira Dharmawan atau yang akrab disapa King of Sparko.
Jabatan Dandim 1616/Gianyar yang selama ini dijabat King of Sparko akan dijabat oleh Letkol Cpn I Gede Winarsa.
Selanjutnya, setelah menjabat sebagai Dandim Gianyar, Letkol Inf Eka Wira mengisi jabatan baru sebagai Pabandya-3/Tata Laksana Spaban II/Minops Sopsad.
Selain itu juga terdapat perwira menengah TNI AD yang sarat akan pengalaman, tentara anak pedagang es di Pasar Gilimanuk dan pernah menjadi tukang ojek, yakni Letkol Inf Teguh Dwi Raharja menyerahkan jabatan kepada Letkol Inf Mohamad Adriansyah sebagai Dandim 1617/Jembrana.
Baca juga: Selebgram TNI King of Sparko Dimutasi, Perpisahan Mengharukan, Ini Pesan Danrem
Letkol Inf Teguh selanjutnya menjabat sebagai Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Kodam IX/Udayana.
Sertijab berlangsung di Aula Korem 163/Wira Satya Denpasar, dipimpin langsung oleh Komandan Korem 163/Wira Satya Brigjen TNI Agus M Latif, pada Jumat (16/1).
Danrem Wira Satya menjelaskan, bahwa di tubuh organisasi TNI AD serah terima jabatan menjadi bagian dari implementasi pembinaan personel dalam rangka regenerasi, sekaligus realisasi dari tour of area and tour of duty.
"Hal ini harus dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan jalannya organisasi sekaligus untuk memelihara serta senantiasa meningkatkan kualitas kinerja dalam pelaksanaan tugas pokok," ujar Danrem.
Baca juga: Titik Terendah Letkol Eka Wira “King of Sparko”, Sakit hingga Hanya Bisa Berbaring
Brigjen Agus menerangkan bahwa pejabat TNI harus memahami bahwa pergantian jabatan dalam organisasi dilakukan dengan mengedepankan prinsip kepentingan pembinaan satuan dan personel.
"Terima kasih kepada seluruh pejabat yang telah menyerahkan jabatannya kepada pejabat baru atas segala dedikasi serta pengabdiannya selama ini, sehingga dapat menyelesaikan tugas dalam memimpin dan membina satuan di jajaran Korem 163/Wira Satya," ucapnya.
Danrem berharap besar kepada para pejabat baru agar kehadirannya diiringi semangat untuk membangun dan meningkatkan kinerja organisasi serta membawa perubahan positif.
"Lanjutkan capaian-capaian positif yang telah ditorehkan oleh pejabat sebelumnya serta kembangkan gagasan-gagasan yang lebih konstruktif, kreatif dan inovatif," tuturnya. (ian)
Dimutasinya Letkol Inf Eka Wira atau King of Sparko sontak menjadi perhatian, sebab beliau juga aktif di media sosial.
King of Sparko dianggap sebagai selebgram TNI yang aktif mengunggah kegiatan sebagai sport enthusiast.
Menanggapi mutasi dari jabatan Dandim Gianyar, King of Sparko tak banyak berkomentar.
Lewat akun resminya di Instagram, King of Sparko hanya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan karena telah melindunginya selama mengemban jabatan sebagai Dandim Gianyar.
"Terimakasih Tuhan, semua berjalan aman dan lancar" tulis King of Sparko.
Badan King of Sparko Tiba-tiba Kaku
Letkol Inf Eka Wira Dharmawan baru saja dimutasi dari Dandim 1616/Gianyar.
Saat ini ia mengisi jabatan baru sebagai Pabandya-3/Tata Laksana Spaban II/Minops Sopsad.
Upacara sertijab yang dilaksanakan di Aula Korem 163/Wira Satya Denpasar, Bali, Jumat 16 Februari 2024 dipenuhi suasana haru.
Kepergian pria yang dijuluki "King of Sparko" ini dilepas dengan tangisan oleh para bawahannya.
Perjalanannya menjadi anggota TNI AD dipenuhi usaha dan kerja keras.
Pengalamannya di akmil mengubah hidupnya yang awalnya sempat terseret kenakalan remaja, menjadi lebih disiplin dan berprestasi.
Namanya kian bersinar saat ia serius menggeluti Spartan Komando (Sparko) yang pada 2022 diakui sebagai olahraga resmi TNI.
Kecintaannya pada dunia olahraga membawanya bersama spartan komando menjadi makin dikenal.
Namun pria kelahiran Singaraja, 22 Oktober 1981 ini ternyata memiliki titik terendah dalam hidup.
Dikutip dari YouTube Channel-nya, "Eka Wira King of Sparko" mengatakan pernah jatuh saat bermain sepakbola di Papua.
Saat itu tengah mengikuti pendidikan komando, ia sudah minum berliter-liter air namun rasa sakit di pinggangnya tidak kunjung sembuh.
"Saya tidak bisa tidur telentang, saya hanya bisa miring saja, saya tidak bisa bergerak dengan cepat, setiap lari, lama" ujarnya seperti dikutip dari channel YouTubenya.
Hingga Desember 2012, badannya tiba-tiba kaku saat mengikuti latihan di kantor.
Ia segera dilarikan ke rumah sakit dan divonis HNP, suatu kondisi yang mengacu pada masalah dengan lempeng kenyal di antara tulang-tulang belakang atau biasa disebut saraf kejepit.
Saat itu tulang dinyatakan tulang rawannya sangat tipis dan menonjol hingga ia disarankan untuk operasi.
Namun ia menolak dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan meski orang di terdekatnya terus membujuknya.
Di tengah rasa sakit, keputusasaan, dan hanya bisa berbaring, Eka Wira berusaha mencari hiburan lewat YouTube.
Di sana ia melihat orang-orang dengan keterbatasan fisik yang lebih parah, seperti tidak punya kaki dan lainnya.
"Mereka masih tetap semangat, mereka tidak ada kaki, tangan, mereka masih bisa semangat, masak saya dikalahkan sama mereka yang seperti itu," kenangnya.
Dari sanalah ia akhirnya mau menjalani pengobatan intens hingga dokter menyatakan progress penyembuhannya sangat cepat.
Ia pun mulai aktif mengikuti latihan fisik dan berolahraga lagi.
Sang istripun terus mendampingi untuk memberi semangat agar suaminya lepas dari penyakitnya ini.
Iapun terus mendorong suaminya agar kembali menjalani aktivitas fisik jika ingin melanjutkan pendidikan.
Tetap Ada untuk Berkeluarga
Meski sibuk menjalani kesehariannya sebagai anggota TNI dan influencer, ayah dua anak ini tetap berusaha dekat dengan keluarga, terutama anak-anaknya.
Ia berusaha menghabiskan waktu berkualitas bersama anak-anaknya.
King of Sparko
Julukan ini ia dapatkan saat awalnya, dia ditugaskan untuk mengikuti pertandingan yang berlangsung tahun 2015.
Saat itu ia memiliki ide untuk menggabungkan spartan dengan metode yang sudah ia lakukan dengan jadwal teratur untuk berlatih.
Beruntungnya hingga akhir pertandingan, ia selalu mendapat peringkat pertama.
Hingga akhirnya timnya menjadi juara umum lomba pleton di jajaran Kopassus saat itu.
Metode yang ia terapkan terbukti ampuh untuk menguatkan fisik anggota hingga tidak ada anggota yang cedera ataupun sakit saat bertanding.
Sejak saat itulah ia mulai melatih anggota di sekelilingnya dengan metode yang dimilikinya.
Dari sanalah nama "King of Sparko" tersemat untuk dirinya.
Ia pun mulai menggunakan media sosial Instagram dan Youtube untuk menyebarkan sparko ini hingga makin dikenal dan diminati.
Tinggalkan Dandim 1616/Gianyar
Kini King of Sparko harus meninggalkan jabatan sebagai Dandim 1616/Gianyar dan mendapat jabatan baru sebagai Pabandya-3/Tata Laksana Spaban II/Minops Sopsad.
Momen perpisahan itu pun di-posting King of Sparko di akun Instagramnya dengan backsong Endang Soekamti "Sampai Jumpa".
Tampak suasana haru terlihat dalam perpisahan tersebut.
King of Sparko dilepas dengan tangisan oleh para bawahannya.
Terlihat ia berpamitan disambut dengan pelukan dan air mata. (*)