Music Zone

Music Zone: Album Debut Better Than That, Penanda Terbitnya Sundowners

Penulis: Putu Candra
Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sundowners - Music Zone: Album Debut Better Than That, Penanda Terbitnya Sundowners

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Band format duo asal Bali, Soundowners telah melepas album debutnya bertajuk Better Than That di sejumlah platform musik digital, 23 Februari 2024.

Adalah Ben bassist Sundowners yang menjadi inisiator juga produser di album ini.

Bersama Lily, Ben merancang album ini kala mereka bertemu dua tahun lalu.

Bermula dari pertemuan, percakapan basa basi, berbagi referensi hingga berlatih musik justru melahirkan sebuah pemikiran, konsep bagaimana esensi musik dibentuk dari ide konyol yang mereka berdua sukai.

Baca juga: Music Zone: Error Scream Gaet 4 Vokalis Metal di Pesta Rilis Album Rata Tanah

Namun saat itu belum tercetus ide membentuk grup musik.

Ben dan Lily sejak awal bertemu memang sudah memiliki taste musik yang berkesinambungan.

Produktivitas bagi keduanya merupakan sebuah proses yang mahal.

Karena konsistensi, waktu, ide dan konsep adalah modal.

Keraguan itu membuat mereka menghayati proses awal pengerjaan lagu sebelum grup ini dipublikasikan.

"Kami tak sengaja telah menemukan formulanya di kala demo lagu mulai banyak dihasilkan. Akhirnya kami memutuskan melangkah bersama," terang Ben.

Selang beberapa bulan usai workshop, mereka pun menentukan arah berlayar lalu menyiarkan.

Ini ditandai dengan perilisan single perdana berjudul "I Don't Care" di tahun 2022.

Single ini sekaligus membentuk pendirian Ben dan Lily.

Disusul single kedua berjudul "Do It Again" di tahun yang sama.

Berlanjut di tahun 2023, Ben dan Lily melepas single ketiganya berjudul "Masterpiece Of The Sky".

Single ini sekaligus memperkenalkan lahirnya Sundowners di pulau Bali.

Tak hanya formulasi musik, Sundowners tergolong signifikan dalam mengambil jadwal manggung.

Itu dinilai amat detil oleh mereka, karena konsep adalah segalanya.

Sejak awal Ben dan Lily sepakat inilah grup musik dengan kepribadian berbeda di Bali.

Kini mereka memantapkan diri merilis album penuh yang oleh Ben dinamai Better Than That.

Tiga single yang telah dirilis sebelum turut dirangkum dengan 7 track baru lainnya di album ini.

Better Than That menjadi tagline yang akan mempengaruhi siapapun untuk berafirmasi positif terhadap setiap perasaan, pikiran serta langkah kini hingga ke masa depan.

Judul album diambil dari lagu yang mengisi album perdana Sundowners.

Meski liriknya mengandung haru, namun nama yang diambil sebagai judul mendefinisikan sesuatu hal yang muncul akan lebih baik.

"Kami berharap album ini menjadi investasi yang lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa dan daripada menghamburkan materi ke sasaran yang kurang tepat. Ini memang hal baru untuk Sundowners, namun telah menjadi trigger bagi kami untuk mendatangkan sesuatu lain yang lebih menarik," papar Ben.

Lebih jauh, kata Ben, mereka ingin menunjukkan, konsep dan ide tidak akan selamanya terkungkung oleh komersialitas atau apa yang tengah viral.

Sundowners ingin menciptakan sebuah dimensi sendiri.

Membentuk pemikiran dan frekuensi di mana suatu hari dapat dilakukan mungkin akan jauh lebih baik oleh seniman lain.

"Setiap era musik dapat dikembangkan menurut peradaban maupun metode yang dikerjakan setiap band, tentu dengan segala tujuan yang band ingin dicapai," ucapnya.

Tak tanggung-tanggung Sundowners membawa kembali nuansa musik elektro 80an dengan leburan sound masa kini sehingga semuanya terasa menyatu.

"Biarkan telinga pendengar yang mengkonfirmasi bagaimana mereka merespon sebuah karya. Karena pada dasarnya, musik menurut kami adalah sebuah kejujuran berekspresi, tertata secara suara dan gambar yang terkoneksi sehingga penyampaiannya persisten, berwarna dan tentunya lebih mudah," sambung Lily.

Di album ini, ada peran Kevin Suwandhi dalam pengoperasian sesi rekaman.

Juga melibatkan Thomson Sagala, Gesta Rangga, Rian Razali, Ongky Krisna dan Bam George mengisi instrumen musik, juga penggarapannya.

Proses mixing dan mastering digarap Ando Loekito yang dikerjakan di studio Artefak Records.

Kumpulan Artikel Music Bali

Berita Terkini