Berita Denpasar

Kronologi Lengkap Pengeroyokan Relawan De Gadjah di Denpasar, Dihadang Langsung Dihajar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kronologi Lengkap Pengeroyokan Relawan De Gadjah di Denpasar, Dihadang Langsung Dihajar

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus pengeroyokan relawan Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya atau De Gadjah viral di media sosial.

Rekaman CCTV kejadian yang melibatkan relawan De Gadjah itu viral pada Jumat 29 Maret 2024, dari cuplikan video itu terlihat kejadian pada malam hari.

Aksi pengeroyokan relawan De Gadjah itu terkonfirmasi terjadi Jalan Buana Kubu, hingga saat ini blum diketahui motif pengeroyokan yang diketahui dipepet sekitar lima orang.

Kasus pengeroyokan relawan De Gadjah itu kini sedang ditangani Polresta Denpasar.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan adanya laporan terkait kasus yang melibatkan relawan De Gadjah itu.

Baca juga: Viral Video Relawan De Gadjah Dipepet di Jalanan Denpasar, Ini Sikap Tegas Made Muliawan Arya!

Laporan yang dibuat oleh relawan De Gadjah berbentuk pengaduan masyarakat (Dumas) di Polresta Denpasar.

“Benar, masih Dumas di Polresta,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar saat dihubungi Tribun Bali, Jumat 29 Maret 2024.

Kasus pengeroyokan relawan De Gadjah itu dibenarkan Kelian Dusun Buana Kubu, Putu Pasek Juliarta.

Kepada Tribun Bali, Juliarta mengatakan, kedua relawan De Gadjah itu adalah warga dari Banjar Sari Buana dan Banjar Buana Kubu, Denpasar.

Baca juga: Pengalaman Buruk Ni Wayan Srimertanadi di Kintamani, Berakhir dengan Kejar-kejaran hingga Ubud

“Keduanya warga Sari Buana. Cuma 1 tinggal di lingkungan saya,” ungkapnya saat dihubungi Tribun Bali, Jumat 29 Maret 2024.

Juliarta membantah korban pengeroyokan yang juga relawan De Gadjah itu masih berusia remaja.

Dia mengatakan, kedua relawan De Gadjah itu diperkirakan berusia 40 tahun, korban yang satu telah menikah, sementara satu lagi masih bujang.

“Korban sudah dewasa. Ada bagian 40 tahun umurnya. Yang satu sudah dewasa tapi belum menikah. Yang satu sudah,” bebernya.

Kronologi Kejadian Pengeroyokan Relawan De Gadjah 

Berdasarkan pengakuan Kelian Dusun Buana Kubu mengatakan kasus pengeroyokan relawan De Gadjah itu terjadi pada Jumat 29 Maret 2024 sekitar pukul 02.00 Wita dini hari.

Berdasarkan rekaman CCTV, relawan De Gadjah yang masih dalam keadaan berkendara sepeda dipepet sekitar lima orang yang juga mengendarai sepeda motor.

Setelah dipepet dan dihadang, para pelaku langsung melakukan pengeroyokan terhadap relawan De Gadjah.

Mendapat serangan dadakan, kedua relawan De Gadjah nampak tak bisa berbuat banyak, lantaran kalah jumlah.

Bahkan, kedua relawan De Gadjah nampak tersungkur ke jalan dan sepeda motor pun terjatuh akibat pengeroyokan tersebut.

Kelian Dusun Buana Kubu mengaku baru mengetahui kejadian pengeroyokan itu pada pagi setelah mendapat informasi dari seorang rekannya.

Juliarta pun langsung meminta rekannya untuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar TKP untuk memastikan kejadian pengeroyokan relawan De Gadjah itu.

Walhasil, aksi pengeroyokan relawan De Gadjah itu terekam jelas melalui CCTV.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pasek Juliarta menyarankan agar melaporkannya ke Polresta Denpasar.

“Nggih (iya). Tiang (saya) dapat laporan tadi pagi dari teman. Katanya ada kejadian. Tiang (saya) suruh cek CCTV.”

“Akhirnya tiang (saya) suruh melapor ke Polresta Denpasar. Tadi pagi. Sekitar jam 10,” ujarnya kepada Tribun Bali.

Terkait kejadian tersebut, Pasek Juliarta mengaku geram. Sehingga, dia membagikan rekaman CCTV itu kepada pecalang dan Linmas.

Dengan tujuan, guna memperketat penjagaan keamanan di lingkungannya, Banjar Buana Kubu, Denpasar.

Pasalnya, pecalang dan Linmas, kata Pasek, memang melakukan patroli wilayah sekitar pukul 03.00 - 05.00 Wita guna menyisir oknum yang membuang sampah sembarangan.

“Kita sebagai manusia kan geram melihat. Seperti kejadian di Sempidi. Akhirnya tiang (saya) perintahkan Pecalang untuk aktifkan patroli.

“Biasanya ada Pecalang kok. Biasanya kita patroli dari jam 3-5 (dini hari). Karena rawannya banyak buang sampah liar,” pungkasnya.

De Gadjah Minta Pelaku Segera Ditangkap

Made Muliawan Arya alias De Gadjah selaku Pembina Relawan De Gadjah mengaku mempercayakan kasus tersebut ke pihak berwajib.

De Gadjah juga memohon agar kasus pengeroyokan yang menimpa relawan yang telah dianggapnya sebagai saudara itu mendapat atensi khusus dari aparat kepolisian.

“Semua kasus hukum, kasus pengeroyokan ini, kami serahkan ke Polisi karena ini negara hukum. Kami serahkan ke pihak berwajib. Kami mohon agar jadi atensi khusus,” ungkap De Gadjah saat dihubungi Tribun Bali, Jumat 29 Maret 2024.

Guna mengetahui kondisi korban, De Gadjah berencana menjenguk korban dan memberi support. Baik moral maupun materi.

Di akhir, De Gadjah berharap agar para pelaku pengeroyokan dapat segera dibekuk petugas.

“Kita akan lihat dan tengok dulu korban. Saudara kita. Kita support moral dan materi.”.

“Intinya kami akan kawal terus dan sepenuhnya menyerahkan ke pihak yang berwajib untuk ditindaklanjuti dan menangkap para pelaku,” pungkas De Gadjah.

Diketahui, viral di media sosial terkait aksi pengeroyokan yang disebut berlangsung di Jalan Buana Kubu Denpasar, tepatnya di sebelah Barat balai banjar.

Dalam cuplikan video yang beredar pada Jumat 29 Maret 2024 itu, tampak relawan De Gadjah yang berjumlah dua orang tersebut dipepet oleh sejumlah pengendara motor lainnya.

Usai korban menepikan kendaraannya, pelaku yang berjumlah lebih dari 5 orang itu secara bergantian melakukan pengeroyokan terhadap relawan De Gadjah.

Tak hanya memukul, para pelaku juga menendang korban hingga korban tersungkur ke aspal.

Korban yang tergeletak di tepi jalan kemudian ditinggal begitu saja oleh para pelaku.



Berita Terkini