TRIBUN-BALI.COM, NEGARA – Total penumpang baik dalam kendaraan maupun pejalan kaki yang meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk, Jembrana, hingga Sabtu 30 Maret 2024, tercatat sudah 20.192 orang.
Puluhan ribu orang ini menyebrang untuk mudik ke Pulau Jawa.
Berdasarkan data yang diperoleh dari ASDP Cabang Ketapang, selain 20.192 orang yang keluar Bali, tercatat ada 6.348 kendaraan roda dua, kendaraan kecil, bus hingga truk yang menyebrang di Gilimanuk menuju Ketapan, Banyuwangi, Jawa Timur.
Sementara total penumpang yang masuk Bali via Pelabuhan Gilimanuk tercatat ada 14.502 orang serta 3.712 kendaraan.
Baca juga: Update Pelabuhan Gilimanuk: Puncak Arus Mudik Diprediksi Akhir Pekan Sebelum Lebaran
Dari pantauan di Pelabuhan Gilimanuk, Minggu 31 Maret 2024, aktivitas arus mudik masih landai lancar.
Peningkatan aktivitas arus mudik diprediksi bakal dimulai H-7 Lebaran atau sejak 3 April 2024 mendatang.
Bahkan ASDP juga memprediksi peningkatan pengguna jasa khususnya roda dua, kendaraan kecil, dan bus di angka 19-24 persen dibandingkan Lebaran 2023 lalu.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Syamsudin, mengatakan secara umum pergerakan atau aktivitas orang ke luar Bali via Pelabuhan Gilimanuk masih landai. Hal tersebut terlihat saat aktivitas Minggu 31 Maret 2024 pagi.
"Secara umum masih landai. Bahkan pagi tadi masih sepi juga," kata Syamsudin saat dikonfirmasi, Minggu 31 Maret 2024.
Prediksi peningkatan jumlah penumpang atau kendaraan serangkaian arus mudik Lebaran 2024 bakal terjadi sejak H-7.
Kemudian jumlah pengguna jasa pada Lebaran 2024 ini diprediksi mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Estimasinya, untuk pengguna jasa kendaraan roda dua meningkat 19-24 persen dibandingkan tahun 2023 lalu.
Kemudian untuk kendaraan kecil dan bus juga diprediksi mengalami kenaikan di angka yang sama.
"Khusus roda dua estimasi peningkatannya 19-24 persen dibandingkan tahun lalu," sebutnya.
Sementara untuk estimasi puncak arus mudik kemungkinan bakal sedikit bergeser.
Sebab, sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba bakal ada libur panjang sejak sepekan sebelumnya.
Sehingga, prediksi puncak arus mudik terjadi akhir pekan sebelum Lebaran atau pada H-4 dan H-3 Idul Fitri.
"Prediksi kita mungkin di akhir pekan mulai H-6 dan H-5 Lebaran itu sudah mulai ramai. Tapi untuk puncaknya mungkin di hari Sabtu dan Minggu atau malam Minggu dan malam Senin (H-4 dan H-3)," paparnya.
Dengan begitu, Syamsudin mengimbau kepada seluruh pengguna jasa yang akan melaksanakan mudik lebaran 2024 untuk menyiapkan diri dari jauh-jauh hari.
Siapkan segala peralatan mudik dan yang terpenting menyiapkan tiket sebelum memasuki area Pelabuhan Gilimanuk. Maksimal H-1 para pengguna jasa sudah menyiapkan tiket penyeberangan.
"Siapkan tiket maksimal H-1 sebelum penyeberangan. Lebih baik membeli tiket lewat aplikasi Ferizy atau nanti bisa membelinya secara offline di Terminal Kargo Gilimanuk. Karena di sana bakal dibuka gerai-gerai penjualan tiket secara terpusat juga," imbaunya.
Untuk diketahui, segala persiapan menyambut Angkutan Lebaran 2024 terus dilakukan pihak terkait sebagai antisipasi penumpukan kendaraan.
Beberapa diantaranya adalah seperti rekayasa arus lalulintas, penyiapan empat kapal bantuan kapasitas jumbo, serta menambah satu lintasan kapal pada Dermaga LCM.
Berbagai persiapan menyambut Angkutan Lebaran 2024 mendatang pihaknya telah memulai dengan koordinasi dengan Forkompinda di Jembrana.
Misalnya dengan Polres Jembrana terkait pengamanan serta rekayasa arus lalulintas menuju pelabuhan.
Kemudian untuk areal pelabuhan, pihak ASDP juga telah berkoordinasi untuk menyiapkan empat kapan bantuan dengan kapasitas lebih besar termasuk memperlebar lintasan menuju dermaga.
Empat kapal besar tersebut memiliki kapasitas hampir ratusan kendaraan kecil sekali angkut.
Sehingga nantinya diharapkan bisa mengurai kepadatan kendaraan saat puncak arus mudik.
Selain empat kapal bantuan, juga ada total 49 kapal yang bakal standby melayani pengguna jasa di lintasan Ketapang-Gilimanuk.
Pemudik Naik 15 Persen
Sementara itu, arus mudik dari Pelabuhan Padang Bai, Manggis, Karanagsem, menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, diperkirakan mengalami peningkatan 15 persen dibanding tahun 2023 lalu.
Prediksi ini berdasarkan hasil rapat, serta analisa yang dilakukan stakeholder di Pelabuhan Padang Bai.
Manager ASDP Pelabuhan Padang Bai, Agusman, mengatakan perkiraan pemudik naik 15 persen berdasarkan beberapa parameter.
Di antaranya mulai menggeliatnya perekonomian di Bali.
Sehingga jumlah pemudik diperkirakan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Ekonomi mulai menggeliat. Sehingga keinginan bertemu keluarga di kampungnya semakin besar. Kita juga sudah mempersiapkan fasilitas untuk pemudik saat arus mudik sekitar Padang Bai," ungkap Agusman, Minggu 31 Maret 2024.
Fasilitas yang dibangun di antaranya tenda untuk pemudik.
Tujuannya supaya penumpang (pemudik) tidak kepanasan saat antre di Pelabuhan Padang Bai.
Ruang antrean akan dimaksimalkan untuk pemudik yang beristirahat sembari tunggu antreannya.
Adapun untuk saat ini, aktivitas arus mudik di Pelabuhan Padang Bai masih normal.
Belum terlihat kepadatan penumpang maupun kendaraan yang menyebrang.
"Untuk sekarang belum ada lonjakan. Biasanya lonjakan penumpang terjadi saat H - 7 sampai H -1 Idul Fitri. Kita sudah persiapkan armada untuk mengangkut para pemudik," jelas Agusman.
Kepala Satuan Pelaksana BPTD XII, I Nyoman Sastrawan, mengatakan ramp check atau uji kelayakan armada kapal yang beroperasi saat arus mudik sudah dilakukan.
Melibatkan petugas BPTD, Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padang Bai, dan ASDP.
"Jumlah kapal dari Pelabuhan Padang Bai ke Lembar 26 unit. Yang pasti operasi 22, sedangkan 1 unit masih perbaikan dan 3 unit masih docking. Semua kapal sudah dilakukan ramp check. Sebagian di Padang Bai serta sebagian di Lembar," kata Sastrawan.
Dari 22 kapal yang di-ramp check, semuanya dinyatakan layak beroperasi. Hanya beberapa kapal harus diperbaiki sebelum arus mudik.
BPTD dan KSOP juga mengecek kondisi Dermaga I dan II Pelabuhan Padang Bai.
Sementara dermaga masih bagus dan layak digunakan. Tak ada kerusakan menjelang arus mudik.
Sedangkan untuk proses bongkar muat sudah dibuatkan skema, sehingga tidak ada antrean di Padang Bai.
"Skema yang dibuat ada tiga. Skema pertama yakni normal, waktu bongkar muat 1.5 jam dengan trip penyebrangan sebanyak 13 kali. Kedua padat, waktu bongkar muat 1 jam dengan trip penyebrangan 18 unit. Terakhir sangat padat, waktu bongkar muat sebentar. Semua armada dioperasikan," jelasnya.
Posko Lebaran
Terpisah, Dinas Perhubungan (Dishub) Bali memprediksi jumlah penumpang keluar Bali pada Lebaran tahun ini sebanyak 1.630.510 orang, dan jumlah penumpang masuk Bali sebanyak 1.502.825 orang.
Sementara jumlah kendaraan keluar Bali diprediksi sebanyak 215.740, dan kendaraan masuk Bali sebanyak 180.103.
Prediksi puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 6-8 April 2024.
Prediksi puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 14-15 April 2024.
Rencana Posko Angkutan Lebaran Tahun 2024 akan dibuka mulai 3 April 2024 sampai dengan 18 April 2024.
Cuti Bersama sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri diharapkan dapat mengurai kepadatan yang terjadi akibat mobilitas masyarakat yang akan mudik atau balik.
Agar mudik Lebaran 2024 aman, pemerintah terus melakukan kegiatan inspeksi dan memeriksa kondisi kendaraan untuk mengangkut penumpang yang mudik.
Puluhan bus di Bali telah dilakukan pemeriksaan (ramp check) untuk mengetahui kendaraan tersebut laik jalan atau tidak.
Tercatat ada 91 kendaraan yang telah dilakukan pemeriksaan di Terminal Mengwi, Badung. Namun yang dinyatakan tidak memenuhi standar ada 30 unit kendaraan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta mengatakan kegiatan ramp check di Terminal Mengwi sejak sebulan lalu.
“Ada 30 unit dari 91 kendaraan yang dilakukan ramp check diminta perbaikan," kata Samsi. (mpa/ful/sar)
Kumpulan Artikel Bali