Berita Denpasar

Sekda Bali Sebut Pembangunan Tower Turyapada Molor Karena Curah Hujan Tinggi

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekda Bali, Dewa Made Indra.

TRIBUN-BALI.COM, Bali - Sekretaris Daerah (Sekda) Bali, Dewa Made Indra mengatakan molornya pembangunan tower Turyapada, Buleleng disebabkan curah hujan yang tinggi.

Dewa Indra menampik molornya pembangunan tower karena masalah pada anggaran. Hal tersebut ia sampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Bali pada, Senin 1 April 2024. 

“Adanya kendala cuaca sehingga pihak kontraktor meminta permohonan waktu untuk perpanjangan waktu penyelesaian,” kata, Dewa Indra. 

Selain itu Dewa Made Indra juga akan menanyakan lebih lanjut dengan Kepala Diskominfos Bali yang menjadi leading sektor pembangunan tower pemancar siaran televisi digital dan radio,  telekomunikasi seluler, serta  internet untuk wilayah Buleleng, Jembrana dan Karangasem. 


“Saya coba tanyakan Kadis Kominfos, karena  begini kemarin kan hujan terus kan di Bedugul. Karena itu dari pihak kontraktor mengajukan permohonan perpanjangan krn faktor cuaca, jadi faktor cuaca itu menyebabkan orang tidak bekerja, jika dipaksakan bekerja terkait keamananoleh karena  itu permohonan dari kontraktor dibahas oleh manajemen kontruksinya dan Kadis Kominfos," imbuhnya. 

Hingga saat ini pihaknya mengaku belum mengetahui hasil perkembangan terbaru dari Turyapada.

Namun, Birokrat asal Buleleng ini menegaskan keterlambatan penyelesaian karena murni soal faktor cuaca.  

“Saya belum tahu hasilnya. Yang jelas itu penyebabnya (cuaca) Kan hujan deras terus dari kemarin  ya kan.  Bayangin kalau disini saja hujannya seharian di Bedugul seperti apa. Orang disini saja tidak hujan disana  hujan. Jadi ada pertimbangan faktor cuaca untuk mengajukan permohonan untuk bisa diperpanjang sedikit," jelasnya. 

Disinggung mengenai anggaran?

Dewa Indra menjamin tidak ada masalah soal biaya karena sudah dialokasikan di APBD Bali.

Diakuinya seharusnya selesai tahun lalu, tapi karena kondisi keuangan Pemprob Bali yang mengalami kekurangan pendanaan, maka ditunda dilanjutkan pada tahun 2024. 

"Anggaran sudah tersedia, APBD sudah disediakan karena dulu harusnya selesai tahun lalu. Semua yang kewajiban-kewajiban Pemprov Bali yang harusnya diselesaikan tahun 2023 karena kami mengalami kondisi keuangan yang belum memungkinkan kita rechedule 2024, jadi sudah kami anggarkan termasuk BKK (Bantuan Keuangan Khusus) kabupaten yang tertunda kami anggarkan," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bali  membangun  proyek menara bertaraf internasional yakni Turyapada Tower Project yang berlokasi di Desa Pangayaman, Kabupaten Buleleng. Pada 23 Juli 2022 lalu  telah dilakukan ground breaking proyek menara setinggi 115m pertama di Bali.

Peletakan batu pertama proyek ini turut dihadiri oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Ketua DPRD Provinsi Bali, serta Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung Hutama Karya Purnomo. (*)

Berita Terkini