Music Zone

MUSIC ZONE: Rangkuman Memori Kolektif Madness On Tha Block di Album Patois

Penulis: Putu Candra
Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Madness On Tha Block - MUSIC ZONE: Rangkuman Memori Kolektif Madness On Tha Block di Album Patois

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Grup rap asal Denpasar, Bali, Madness On Tha Block atau disingkat MOTB telah merilis album teranyar berjudul Patois, Jumat 29 Maret 2024.

Sebelumnya gerombolan pengarak genre boombap klasik ini telah meninggalkan jejak pada dua rilisan penuhnya.

Yakni album perdana bertajuk $ucklaw dilepas medio 2021 dan CHYPERTENSI di tahun 2023.

Braggadocio kejam, varian slang, dan bar solid masih menjadi pondasi penting dari daya kejut yang disuarakan MOTB selama ini.

Baca juga: Music Zone: Ceritakan Penghianatan, Musisi Bali Febby Rilis Single Diam!

Hingga pada akhirnya mereka membuktikan kedewasaannya ke level maksimal, dan tercermin di album Patois rilisan Skullism Records.

Berisikan 10 track, diproduksi oleh Prime Manifez dan Def Bloc, album ini menyajikan babak silat lidah yang merangkum kliping memori kolektif di antara personel MOTB.

Sebuah kontinuitas manifes dari gugatan, siasat, dan celotehan teler yang merekam kehidupan sehari-hari, keresahan aktivitas padat.

Sampai di mana MOTB yang diawaki Kid Clique (MC), Loseyes (MC), W. Jenggo (MC), B-Radio (MC/Human Beatbox), Da Kriss (Beatmaker/DJ) berpetuah tentang keintiman seksual.

"Ragam tema kami suarakan di album ini, mulai dari keseharian, keresahan dan lainnya. Jadi semua terangkum di album Patois," terang Loseyes.

Di album ini, W. Jenggo dan Kid Clique mengambil porsi lebih banyak, diiringi B-Radio dalam beberapa nomor.

Mereka menyempurnakan rima silet, flow variatif, menebalkan rentetan multis-silabel dengan istilah slang Bali.

MOTB juga menggaet dua rekan sejawatnya, Refo dan Insthinc ikut mengisi di album Patois.

Pula, Prime Manifez turut bercengkerama lewat sample eklektik, ketukan drum lambat dirajut melalui gawai.

Tentu saja dengan karakter beat yang dibidani selama ini.

Bermain di wilayah noir, ilustratif, teatrikal, dengan mengadopsi gaya Apollo Brown, dan sedikit sentuhan Griselda dan Roc Marciano era Macberg.

Halaman
12

Berita Terkini