Berita Tabanan

Disparta Tabanan Target Kunjungan Wisatawan ke Desa Wisata Tambah 10 Persen

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Destinasi Wisata Angseri - Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, Anak Agung Ngurah Satria Tenaya mengatakan, bahwa target 10 persen wisatawan yang berkunjung adalah untuk membuat desa wisata tidak mati suri. Apalagi, akan ada satu desa yang ditetapkan menjadi desa wisata, yakni Desa Angseri di Kecamatan Baturiti.

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas Pariwisata Tabanan tengah berusaha, meningkatkan kunjungan wisatawan ke desa wisata. Kunjungan ditarget bertambah 10 persen.

Setidaknya akan ada 29 desa wisata yang ditarget. Sebelumnya, di 2023 hanya ada 28 desa wisata di Tabanan. Dan tahun 2024 ini maka akan bertambah satu.

Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, Anak Agung Ngurah Satria Tenaya mengatakan, bahwa target 10 persen wisatawan yang berkunjung adalah untuk membuat desa wisata tidak mati suri.

Apalagi, akan ada satu desa yang ditetapkan menjadi desa wisata, yakni Desa Angseri di Kecamatan Baturiti.

“Kini kan sudah ada tambahan satu jadi 29. Nah, kami juga mentargetkan mereka ini harus mampu menaikkan angka kunjungan 10 persen.

Mereka harus gencar melakukan promosi baik melalui media sosial, YouTube, maupun website Dinas Pariwisata Tabanan," ucapnya Selasa 16 April 2024.

Baca juga: ASITA Jadi Lokomotif Pariwisata Bali, Berharap Dukungan Pemerintah Khususnya Atasi Sampah & Macet!

Baca juga: BUPATI BARES! 53 Perbekel Klungkung, Camat, Hingga Pejabat Datangi Rumah Jabatan Giri Prasta

Obyek wisata Tanah Lot -Setidaknya akan ada 29 desa wisata yang ditarget. Sebelumnya, di 2023 hanya ada 28 desa wisata di Tabanan. Dan tahun 2024 ini maka akan bertambah satu (Istimewa)

Karena itu, sambungnya, untuk menghindari mati suri. Maka pihaknya akan merancang jadwal kunjungan maupun evaluasi terhadap 29 desa wisata yang ditetapkan tersebut.

Apalagi, dari 28 desa wisata yang sudah ditetapkan, saat ini kondisinya sudah mulai menggeliat. Maka dari itu, pihaknya mentarget bisa menaikkan kunjungan 10 persen di tahun 2024 ini.

“Mudah-mudahan terpenuhi,” imbuhnya. Tenaya mengurai, bahwa untuk bisa ditetapkan menjadi desa wisata, maka satu desa itu harus memiliki potensi alam, aktifivitas budaya, dan potensi wisata buatan.

Terdapat sarana aksebilitas wisata yang memadai. Selanjutnya, terdapat sarana penunjang pariwisata seperti akomodasi, kuliner, suvenir dan lain-lain.

“Terdapat sarana amenitas penunjang pariwisata seperti sarana telekomunikasi, ketersediaan air bersih, jaringan listrik dan lainnya.

Selain itu terdapat kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sebagai penggerak desa wisata. Terdapat lembaga yang akan mengelola desa wisata seperti ada (Bumdes atau badan pengelola),” paparnya.

Nantinya, sambungnya, yang terakhir ialah pengajuan proposal permohonan kepada Dinas Pariwisata Tabanan yang ditandatangani perbekel dan masyarakat.

“Untuk dari target kunjungan ya. Kita tidak ada sanksi. Meskipun target tidak terpenuhi,” tegasnya. (*)

 

Berita Terkini