TRIBUN-BALI.COM - Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Buleleng bersama warga fogging massal di Kecamatan Buleleng, Jumat (26/4). Fogging digelar di 15 desa dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) cukup tinggi. Kegiatan ini akan dilakukan setiap Jumat.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengatakan, pihaknya menggunakan momentum Jumat Bersih ini dengan melakukan penanganan DBD melalui PSN dan fogging. Sejumlah petugas melakukan fogging di beberapa titik termasuk gorong-gorong.
"Karena ini masa transisi agar tidak menjadi wabah, maka kami melakukan tindakan preventif promotif mengajak masyarakat dengan sebuah kesadaran penuh menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.
"Keterlibatan seluruh elemen masyarakat yang juga ikut bersama-sama membersihkan lingkungan sangat penting, agar wabah demam berdarah di Buleleng itu bisa seminimal mungkin ditekan,” sambung Lihadnyana.
Baca juga: KASUS LPD Bakas Klungkung, Made Suerka Divonis 8 Tahun Penjara & Telah Terbukti Korupsi!
Baca juga: NYEMPLUNG ke Laut Bersama Penumpang, Mobil Agya Tiba-tiba Gaspol Saat Keluar Dermaga Padang Bai
Baca juga: GEGER! Mayat Dadong Timtim di Pantai Siyut Gianyar Sempat Dilaporkan Hilang Sejak Rabu!
Ia mengatakan aksi yang dinamakan Bulan Merah (Buleleng Antisipasi Demam Berdarah) ini akan dilakukan di daerah yang berbeda setiap pekannya. Aksi ini juga akan dikolaborasikan dengan program-program dari TNI-Polri.
“Pekan depan kami pilih lagi tempatnya dimana. Nanti kami kolaborasikan dengan TNI dan Polri. Misalnya minggu depan di kecamatan Gerokgak sekalian dengan program jumat curhat milik Polres Buleleng. Itu bagus sekali, jadi terpadu," paparnya.
Lihadnyana pun mengimbau agar kepala wilayah seperti camat dan perbekel untuk lebih aktif dalam mengantisipasi kasus DBD. Mengingat kasus ini rutin terjadi pada masa transisi dan saat musim hujan.
"Sebenarnya kami sudah tahu pada masa transisi bulan-bulan ini demam berdarah itu mewabah, semestinya sebelum itu sudah melakukan kegiatan ini. Dinas kesehatan harus paham masalah ini karena ini sudah rutin," paparnya.
"Kepada kepala wilayah, camat, kepala desa, kalau sudah transisi begini jangan sampai harus diberitahu dulu baru bergerak. Lakukan pembersihan, fogging, dan pemberantasan sarang nyamuk. Kasus di Buleleng memang masih sedikit tapi jangan tunggu sampai banyak,” sambungnya. (rtu)