TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Buleleng, berencana menambah pemasangan sirine peringatan tsunami portabel.
Alat bernama Bali Tsunami Early Warning System (BTEWS) ini, rencananya akan dipasang di enam desa pesisir rawan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menjelaskan, BTEWS ini merupakan bantuan alat dari Pusdalops BPBD Bali.
Alat ini nantinya akan terhubung dengan Warning Receiver System (WRS) yang telah terpasang di kantor BPBD Buleleng.
Baca juga: Fast Boat Kecelakaan Saat Masuk Pelabuhan Sanur, SAR Denpasar Terjunkan Personel
Baca juga: Buang Sampah Organik ke Mana? DLHK Denpasar: Tidak Mesti dengan Teba
"WRS ini fungsinya untuk memberikan informasi secara real time tentang gempa yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Mulai dari koordinat, kekuatan, dan waktu kejadiannya.
Jika gempa terjadi di wilayah Bali atau berpotensi tsunami, maka informasi akan diteruskan secara cepat oleh BPBD Provinsi Bali ke sistem sirine tsunami," jelasnya, Selasa (5/8/2025).
Ariadi mengatakan, ada enam desa yang menjadi sasaran lokasi pemasangan sirine peringatan tsunami. Enam desa itu di antaranya Desa Banjar, Kecamatan Banjar; Desa Patas, Kecamatan Gerokgak; Desa Tangguwisia, Lokapaksa, Banjarasem, dan Kalisada di Kecamatan Seririt.
"Enam desa yang menjadi lokasi pemasangan ini, karena wilayah tersebut rawan tsunami. Sedangkan prioritas memang di wilayah Seririt. Sebab berdasarkan catatan sejarah, pernah terjadi gempa besar pada tahun 1976 yang menelan banyak korban. Selain itu, komunitas Tsunami Ready di Seririt juga sudah terbentuk dan diakui UNESCO, yang menunjukkan kesiapan masyarakatnya," jelas Ariadi.
Komunitas ini mendapatkan pelatihan dan edukasi dari BMKG, termasuk pemasangan rambu evakuasi, peta rawan bencana, dan penunjukan titik kumpul.
Pemasangan sirine BTEWS portabel menjadi penguat kesiapsiagaan karena dapat dioperasikan dengan jaringan GSM dan dilengkapi baterai cadangan serta pesan peringatan.
Ariadi menambahkan, bahwa peningkatan edukasi dan latihan rutin bagi masyarakat sangat diperlukan agar tidak terjadi kepanikan saat bencana datang.
Selain itu dalam upaya memperkuat mitigasi bencana, BPBD Buleleng juga telah memasang sejumlah peralatan deteksi dan monitoring gempa serta tsunami di beberapa desa yang memiliki potensi bencana tinggi di Kabupaten Buleleng.
Beberapa perangkat yang telah dipasang antara lain Seismometer, Intensitymeter, Realshake, hingga Tsunami Gauge.
Pemasangan alat-alat ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana alam, khususnya gempa bumi dan tsunami.
"Dengan adanya sistem deteksi dini yang lebih modern dan akurat, informasi kebencanaan dapat tersampaikan lebih cepat, sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan," harapnya. (mer)