TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Bulan Mei 2024 ini, World Water Forum (WWF) ke-10 akan digelar. Salah satu lokasi kunjungan para delegasi adalah Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih.
Dari segi pengamanan tentu saja, Polda Bali akan bersiap melaksanakan pengamanan, begitu juga dengan Polres Tabanan, karena menyangkut pertemuan antar petinggi dunia di Tabanan.
Waka Polres Tabanan, Kompol I Gede Made Surya Atmaja Putra mengatakan bahwa pihaknya Polres Tabanan masih menungguk petunjuk dan arahan (jukrah) dari Mabes Polri dan Polda Bali.
Baca juga: Nelayan di Pesisir Kusamba Klungkung Sumringah, Hasil Tangkapan Melimpah
Karena menyangkut pertemuan petinggi negara-negara, maka tentu ini menjadi atensi Mabes Polri dan Polda Bali.
“Khusus untuk kami tentu siap. Tapi kami masih menunggu jukrah dari Mabes dan Polda Bali,” ucapnya, Rabu 1 Mei 2024.
Baca juga: Hari buruh, Polres Gianyar siagakan personil. Buruh: Kami masih kerja buat makan
Surya Atmaja menuturkan, bahwa memang beberapa hari yang lalu Kapolda Bali dengan pejabat Polda Bali dan Polres Tabanan meninjau beberapa venue di Jatiluwih, yang akan digunakan dalam acara WWF. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah, Polres Tabanan akan turut serta dalam pengamanan. Singkatnya, Polres Tabanan tetap menunggu Jukrah dari Mabes dan Polda Bali.
“Kemarin ada peninjauan lokasi yang diperkirakan akan dikunjungi. Sehingga dari peninjauan itu bisa disiapkan personel, apakah pengamanan jalur sampai pengamanan objek. Kita masih menunggu arahan dari Mabes dan Polda. Pada intinya, kami Polres Tabanan siap untuk pengamanan forum dunia itu,” ungkapnya.
Surya Atmaja mengaku, bahwa hingga saat ini yang baru diketahui untuk kunjungan adalah Jatiluwih. Belum tahu, untuk Museum Subak. Dan terkait dengan kunjungan wisatawan apakah masih tetap bisa dilakukan pada saat delegasi datang? Maka untuk itu, pihaknya belum bisa berkomentar banyak karena belum mendapat petunjuk dan arahan resmi.
“Pada intinya Polres Tabanan siap. Untuk tekhnis dan lainnya kita tunggu arahan dan petunjuk pimpinan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, menyambut World Water Forum (WWF) ke 10 yanf akan digelar Mei 2024 ini. Berbagai persiapan pun sudah dilaksanakan di Tabanan. Terutama untuk kawasan DTW Jatiluwih yang menjadi tempat kunjungan para delegasi dari berbagai negara.
Manager DTW Jatiluwih I Ketut Purna mengatakan, bahwa kesiapan parkir Jatiluwih sudah dilakukan. Yakni dengan pembangunan kantong parkir. Perkiraan nantinya akan ada siap menampung 200-an kendaraan ditambah dengan bekerjasama dengan pemilik restoran yang ada di seputaran Jatiluwih.
“Progresnya sudah 40 persenan. Kami berusaha mengejar tempat parkir untuk para delegasi,” ucapnya.
Selain parkir, kata Purna, pihaknya juga sudah mempersiapkan penyambutan dengan pendirian ratusan penjor, lelakut, sunari dan pidekan. Yang dimana itu nantinya akan didirikan pada awal Mei 2024 ini.
Kata Purna, pendirian dari ketiganya itu ada fungsinya. Dimana DTW Jatiluwih merupakan panorama persawahan. Sehingga akan rentan serangan burung. Karena itu, fungsi ketiga benda itu adalah untuk menakut-nakuti burung, yang biasa memakan padi milik warga.
“Pidekan biasanya terbuat dari bambu, orang biasanya mengenal dengan sebutan baling-baling. Sunari itu terbuat dari bulu bambu yang dilobangi dengan teknik khusus, sehingga mengeluarkan suara saat diterpa angin. Kalau lelakut itu orang-orangan sawah yang biasanya dibuat oleh petani sekreatif mungkin lengkap dengan pakaiannya,” paparnya. (ang).