TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Asap masih nampak membumbung tinggi di TPA Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali.
Diperkirakan, pada Jumat 17 Mei 2024 mendatang, sampah dari kota Denpasar akan ditampung di TPA Mandung.
Itu seiring dengan TPA Suwung yang akan ditutup serangkaian dengan pelaksanaan Word Water Forum (WWF) ke-10.
Pantauan di lapangan, dari salah satu perumahan di kawasan Sekolah Poltrada Bali Kerambitan.
Baca juga: Kades Temesi Gianyar Tolak Perluasan TPA, Dukung Program Jadwal Sampah Pemkab
Asap masih nampak membumbung dan lebih tebal dari sebelumnya.
Meski demikian, asap tidak separah seperti peristiwa kebakaran sebelumnya yang terjadi.
Embusan angin tidak terlalu keras sehingga asap tidak sampai menyelimuti kawasan perumahan yang terletak di bawah TPA Mandung tersebut.
Asap ini berada di sisi utara TPA Mandung, yang dimana titik api sebelumnya muncul.
Alias belum sepenuhnya padam dari peristiwa kebakaran sebelumnya.
Kepala UPTD Pengolahan Sampah dan Lumpur Tinja TPA Mandung, I Wayan Atmaja mengatakan bahwa asap memang muncul sejak sepekan terakhir.
Awalnya, pasca kebakaran Oktober lalu, asap sudah sempat mereda, sudah tipis, sekarang kembali menebal.
Asalkan tidak berembus angin kencang maka asap tidak akan nampak tebal.
Lain lagi, ketika berembus angin kencang apalagi musim kemarau. Maka sampai mengeluarkan percikan api.
“Embusan asap muncul tergantung angin. Kalau anginnya tidak kencang asap berhembus tipis," ucapnya, Selasa 14 Mei 2024.
Menurut dia, upaya yang dilakukan ialah yakni dengan pemadaman pembasahan sebanyak dua kali sehari.
Terutama pada saat pagi dan sore hari.
Pemadaman melibatkan BPBD Tabanan, Pemadam Kebakaran dan petugas di UPTD.
Tandon kapasitas 5.000 liter disiapkan BPBD kemudian Pemadam Kebakaran menyediakan 1 unit kendaraan Damkar.
“Saat ini, sampah yang masuk ke TPA Mandung sehari mencapai 155-160 ton,” ungkapnya.
Ia menuturkan, bahwa untuk ketersediaan lahan untuk bisa menampung sampah lagi hanya tersedia kurang lebih 22 are dari total luas TPA Mandung mencapai 2,7 hektar.
Lahan yang masih tersisa ini tidak sepenuhnya kosong, melainkan sudah ada tumpukan sampah dengan ketinggian mencapai 5 meter.
Sedangkan terkait dengan persiapan TPA Mandung menerima sampah dari Kota Denpasar, jelas Atmaja, masih menunggu perintah pimpinan terkait dengan mekanismenya.
“Informasi yang kami dapat. Nanti Denpasar bakal mengirim sampah selama 7 hari karena ada pelaksanaan WWF," bebernya.
Sebelumnya, TPA Mandung akan menjadi tempat penampungan sampah jelang WWF ke-10 2024 ini.
Dan nantinya mulai tanggal 17 Mei 2024 akan ada penyaluran sampah dari Denpasar menuju ke Tabanan.
Untuk perkiraan berapa ton per hari pemerintah Tabanan belum mengetahui secara pasti.
Begitu juga soal untuk kompensasi apa yang akan diterima oleh Tabanan, pemerintah Tabanan belum medapatkan informasi secara pasti.
Pemkab Tabanan masih akan mengkoordinasikan kembali terkait hal tersebut. (ang).
Kumpulan Artikel Tabanan