Tragedi di Jembatan Bangkung

Meninggal Ulah Pati di Jembatan Tukad Bangkung, Jenazah Kakak Adik Dimakamkan di Setra Bontihing

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Putu Kartika Viktriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi kakak dan adik yang meninggal dunia akibat ulah pati di Jembatan Tukad Bangkung Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali.

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Jenazah kakak dan adik yang meninggal dunia akibat ulah pati di Jembatan Bangkung  Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali telah dimakamkan di Setra Desa Adat Rendetin Bontihing, Senin 27 Mei 2024 dinihari sekitar pukul 03.00 Wita.

Perbekel Desa Bontihing I Gede Pawata mengatakan, jenazah kakak beradik itu tidak sempat dibawa ke rumah duka.

Jenazahnya langsung dibawa ke setra untuk dimandikan dan dimakamkan, mengingat meninggal dunia akibat ulah pati. 

Hingga saat ini Pawata mengaku belum mengetahui alasan kakak beradik asal Banjar Dinas Rendetin, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini nekat mengakhiri hidup dengan cara melompat dari jembatan Bangkung. 

Namun yang jelas kata Pawata, sang kakak bernama Ketut S (23) merupakan tulang punggung keluarga.

 

Ayah dan ibunya bernama Nyoman Sukarta dan Made Angga Rini telah meninggal dunia.

Sementara kakak pertamanya Luh Somotini merupakan penyandang disabilitas fisik dan mental. 

"Dia kerja serabutan, servis elektronik. Tamatan SMK. Saya tidak tau kenapa kakak dan adik ini sampai ke Jembatan Bangkung untuk bunuh diri. Belum tau apa penyebabnya," jelasnya. (rtu) 

Baca juga: SOSOK Ketut S Sehari-hari Kerja di Bengkel, Jadi Tulang Punggung Keluarga Sejak Orang Tua Meninggal

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dusun (Kadus) Rendetin, Made Artana, yang mengonfirmasi berita ini, menyatakan bahwa suasana duka menyelimuti saat jenazah keduanya dibawa keluar dari Puskesmas Pelaga untuk dipulangkan ke rumah duka.

“Baru saja jenazah dibawa keluar dari Puskesma Pelaga, dan sekarang mau dibawa pulang ke rumah,” katanya saat dihubungi Minggu malam.

Disebutkan, pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksan dan visum.

“Dipastikan keduanya meninggal ulah pati. Pihak keluarga sudah ikhlas,” katanya.

Made Artana juga menambahkan bahwa Ketut S dan Putu Y memang berasal dari keluarga yang kurang mampu, dan mereka telah menerima bantuan sejak menjadi yatim piatu.

Selama ini, Ketut S menjadi tulang punggung keluarga.

“Dia sehari-harinya kerja di bengkel,” jelasnya.

Diketahui, Ketut S dan Putu Y adalah yatim piatu yang telah kehilangan kedua orang tua mereka beberapa tahun lalu.

Ayah mereka meninggal lima tahun yang lalu, disusul oleh ibu mereka dua tahun kemudian.

Sebagai anak sulung, Ketut S harus memikul beban berat sebagai tulang punggung keluarga, bekerja di sebuah bengkel untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Kepergian tragis kakak beradik ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam bagi keluarga yang ditingalkan.

Ary Ulangun, seorang aktivis sosial asal Buleleng, membagikan berita duka ini di akun Instagramnya, menyebutkan bahwa keluarga ini terdiri dari empat saudara yatim piatu.

Kondisi ekonomi yang sulit diduga menjadi salah satu faktor yang mendorong keputusan tragis ini.

"Ketut merupakan tulang punggung keluarga, sementara kakak perempuannya yang pertama dalam kondisi kesehatan yang kurang baik," ungkap Ary.

Kasi Humas Polres Badung Ipda Putu Sukarma membenarkan adanya dua warga yang meninggal di Jembatan Bangkung, namun pihaknya enggan membeberkan kronologi pasti kejadian tersebut.

Beban ekonomi yang berat membuat keluarga kesulitan membiayai pemakaman kedua jenazah ini.

Keluarga meminta bantuan masyarakat agar dapat mengumpulkan dana untuk biaya pemakaman.

Bantuan dapat disalurkan melalui Yayasan Sepuluh Ribu Mimpi di rekening BRI 475801025376530 atau melalui OVO/DANA di nomor 085942890333.

Kepergian Ketut S dan Putu Y meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga.

Kisah mereka menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian sosial dan bantuan bagi mereka yang berada dalam kesulitan.

Semoga keduanya beristirahat dalam damai dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.

(*)

 

Berita Terkini