Berita Gianyar

Kemampuan Terbatas, PJ Bupati Gianyar Tegaskan Penanganan DBD Hanya 3M

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PJ Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa - Kemampuan Terbatas, PJ Bupati Gianyar Tegaskan Penanganan DBD Hanya 3M

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Gianyar, Bali, pada semester I 2024 telah mencapai 3.509 kasus.

Angka tersebut jauh melampaui kasus DBD sepanjang tahun 2022 dan 2023.

Di mana kasus DBD sepanjang tahun 2022 hanya 597 kasus dan sepanjang tahun 2023 sebanyak 1.142 kasus.

Meskipun mengalami lonjakan signifikan. Namun Pemkab Gianyar belum merancang pengadaan vaksinasi DBD.

Baca juga: 5 Orang Meninggal Dunia di Gianyar Bali, Kasus DBD Capai 3.509

Selain itu, Pemkab Gianyar juga akan meninggalkan teknik poging.

Dalam hal ini, Pemkab Gianyar akan lebih mengutamakan 3M.

Yakni, (M)enutup rapat semua tempat penampungan air, (M)enguras bak air dan (M)endaur ulang barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk, ditambah dengan mencegah perkembangbiakan nyamuk. Seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memasang kawat kasa pada ventilasi dan jendela, serta menaburkan bubuk larvasida.

Hal tersebut dikatakan oleh PJ Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa.

"Kita akan terus berupaya mengajak masyarakat melakukan gerakan 3M, karena DBD hanya bisa ditanggulangi dengan kegiatan preventif seperti ini," ujar Dewa, Selasa 16 Juli 2024.

Dewa menegaskan bahwa poging juga tidak efektif dalam memberantas nyamuk aedes aegypti. Selain karena menimbulkan polusi udara.

"Poging juga tidak menyelesaikan masalah. Alasannya, saat dipoging, jentiknya masih ada, sehingga yang penting harus dilakukan adalah 3M," tandasnya.

Ditanya terkait vaksinasi DBD, Dewa mengatakan sejauh ini pihaknya belum memikirkan hal tersebut. Sebab membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

"Belum ada rencana untuk vaksinasi. Karena sebaiknya adalah mencegah. Memang vaksin itu kan salah satu upaya pencegahan. Tapi kan butuh perencanaan, selain itu jumlah DBD kita belum kategori darurat," ujarnya.

Terkait data kasus yang mencapai 3.509, Dewa mengatakan telah menginstruksikan pada Dinas Kesehatan Gianyar dan camat untuk mendata kawasan rawan, untuk bisa ditanggulangi secara massif.

"Angka tiga ribuan kasus itu kan akumulasi. Kita harapkan akan turun terus. Dan, saya sudah minta dinas kesehatan untuk terus mengedukasi masyarakat melakukan 3M. Termasuk juga camat, harus memetakan di mana wilayah yang rawan. Kemampuan kita terbatas, kesadaran kolektif ini yang penting," tandasnya. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Berita Terkini