Cara Kerja Garpu Tala:
1. Getaran: Ketika garpu tala dipukul pada bagian batangnya, dua cabang logamnya akan bergetar dan menghasilkan gelombang bunyi dengan frekuensi tertentu.
2. Nada Tertentu: Frekuensi getaran ini menghasilkan nada tertentu yang dapat digunakan sebagai referensi untuk menyelaraskan alat musik atau memeriksa nada bunyi.
3. Penggunaan: Misalnya, garpu tala sering digunakan untuk menyelaraskan piano atau gitar, di mana nada yang dihasilkan dari garpu tala menjadi patokan untuk menyetel senar alat musik tersebut.
Garpu tala juga digunakan dalam eksperimen ilmiah untuk mempelajari sifat bunyi dan getaran. Ketika garpu tala ditempatkan pada permukaan yang dapat bergetar, seperti permukaan air atau benda yang berbunyi, getaran dari garpu tala dapat menyebabkan permukaan tersebut bergetar, membuat efek visual dari getaran bunyi terlihat.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 6 Halaman 57 58 59 60 61 Subtema 1, Tumbuhan Bergizi
Lakukan Bersama
Kunci jawaban halaman 23
Mengamati Hasil Bunyi yang Berbeda-beda
Setiap bunyi pasti memiliki karakter atau sifat yang berbeda. Antarsenar gitar saja bisa menghasilkan bunyi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut ditentukan dari tinggi rendah serta keras atau pelannya bunyi. Bagaimana maksudnya?
Jawaban:
Setiap bunyi memiliki karakteristik unik yang ditentukan oleh beberapa faktor utama, termasuk tinggi rendah serta keras atau pelannya bunyi. Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi karakter bunyi, menggunakan contoh senar gitar:
1. Tinggi dan Rendah Bunyi (Frekuensi):
- Tinggi Bunyi: Ditentukan oleh frekuensi getaran gelombang bunyi. Semakin tinggi frekuensi getaran, semakin tinggi nada bunyi yang dihasilkan. Pada gitar, senar yang lebih pendek, lebih kencang, atau lebih tipis akan bergetar dengan frekuensi yang lebih tinggi, menghasilkan nada tinggi. Misalnya, senar yang terletak di posisi tinggi (misalnya, senar E atas) menghasilkan nada yang lebih tinggi dibandingkan senar yang lebih panjang dan lebih tebal.
- Rendah Bunyi: Ditentukan oleh frekuensi getaran yang lebih rendah. Senar yang lebih panjang, lebih tebal, atau lebih longgar akan bergetar dengan frekuensi yang lebih rendah, menghasilkan nada rendah. Contohnya, senar E bawah pada gitar menghasilkan nada yang lebih rendah.
2. Keras dan Pelan Bunyi (Amplitudo):
- Keras Bunyi: Ditentukan oleh amplitudo gelombang bunyi. Semakin besar amplitudo getaran, semakin keras bunyi yang dihasilkan. Pada gitar, memetik senar dengan kekuatan yang lebih besar atau menggunakan teknik tertentu (seperti pemetikan keras) akan menghasilkan bunyi yang lebih keras.
- Pelan Bunyi: Ditentukan oleh amplitudo yang lebih kecil. Jika senar dipetik dengan lembut atau dengan kekuatan yang kurang, getaran senar memiliki amplitudo yang lebih kecil, sehingga menghasilkan bunyi yang lebih pelan.
(*)