17 Agustus di Bali

Sambut Hari Pengayoman dan Hari Kemerdekaan, Imigrasi Denpasar Ajak Komunitas WNA Tanam Mangrove

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sambut Hari Pengayoman dan Hari Kemerdekaan, Imigrasi Denpasar Ajak Komunitas WNA Tanam Mangrove

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar menggelar aksi penanaman mangrove bekerja sama dengan komunitas warga negara asing (WNA) yang telah lama menetap di Bali.

Aksi tanam mangrove diadakan pada Sabtu 10 Agustus 2024 lalu di Dream Island Bali Beach Club, Pantai Mertasari, Denpasar, Bali.

Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Pengayoman ke-79 Kementerian Hukum dan HAM RI serta menyambut Hari Kemerdekaan RI yang akan datang pada 17 Agustus 2024.

Aksi penanaman mangrove ini melibatkan penanaman sekitar 300 pohon di kawasan mangrove Denpasar. 

Baca juga: 50 Youth WWF Dikenalkan Konservasi Mangrove Tanjung Benoa, Jadi Penjaga Air & Menyerap Emisi Karbon

Selain penanaman, acara ini juga digunakan sebagai momentum untuk mensosialisasikan program Golden Visa serta aturan "do's and don'ts" bagi WNA yang tinggal di Bali.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Ridha Sah Putra, menyampaikan bahwa ini merupakan kali pertama pihaknya mengadakan kegiatan sosial yang melibatkan WNA. 

Ia berharap, di masa mendatang, kegiatan serupa semakin sering diadakan bersama komunitas WNA demi menciptakan Bali yang aman, nyaman, dan tenteram.

“Harapan kami, semakin banyak kegiatan sosial yang melibatkan komunitas WNA ke depannya. Ini demi menciptakan Bali yang aman, nyaman, serta tetap tenang,” kata Ridha dalam keterangan tertulisnya, Selasa 13 Agustus 2024.

Ridha juga menambahkan bahwa komunitas WNA yang terlibat dalam acara ini berasal dari berbagai negara, seperti Kanada, Inggris, Ukraina, dan Rusia. 

Mereka menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan ini, yang diharapkan dapat memperbaiki citra pariwisata Bali yang sempat tercoreng oleh ulah oknum WNA yang viral karena melanggar aturan keimigrasian.

“Masih banyak WNA yang dapat diajak untuk bersama-sama menjaga Bali, sehingga Bali tetap menjadi destinasi wisata yang nyaman dan aman, serta tetap mendapat pandangan positif di mata dunia,” ungkap Ridha.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, menambahkan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini mendapatkan empati yang tinggi dari komunitas WNA yang terlibat. 

Ia menekankan bahwa mereka juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan dan mendukung upaya memajukan Bali.

“Melibatkan komunitas WNA dalam acara ini menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang memiliki empati tinggi untuk memajukan Bali. Mereka bukan hanya pengunjung, tetapi juga bagian yang tak terpisahkan dalam menjaga kelestarian lingkungan di Bali,” ucap Pramella.

Ia juga berharap bahwa WNA yang berkunjung ke Bali, dan Indonesia pada umumnya, akan turut menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga Bali tetap menjadi tempat yang indah, aman, dan nyaman untuk semua.

Halaman
12

Berita Terkini