TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - PROSES pemadaman api di Pasar Ubud, Gianyar, memakan waktu cukup lama. Hampir delapan jam.
Hal ini ditengarai karena desain bangunan basement, yang hanya mengandalkan satu pintu keluar-masuk yaitu di sebelah barat.
Petugas damkar yang terdiri dari Damkar Gianyar, Kota Denpasar, Bangli, Klungkung, dan Badung kesulitan dalam mendekati sumber api yang berada di areal timur basement.
Bahkan petugas pun sampai mengulurkan selang mereka dengan menggunakan jalur ke rumah warga.
Baca juga: Kesaksian Pedagang Saat Pasar Ubud Kebakaran, Basement Masih Panas, Puing Kendaraan Tergeletak
Panglingsir Puri Ubud yang juga mantan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, menyayangkan kondisi ini.
Ia tidak menyangka bahwa tidak ada pintu evakuasi di sebelah timur. Pihaknya pun berharap desain ini dikoreksi.
"Ya, saya juga tak menyangka ternyata di timur tidak ada akses masuk, sehingga menyulitkan petugas damkar untuk masuk ke titik timur. Ya, ini mesti ada evaluasi, dilakukan kajiannya untuk mengantisipasi hal serupa terjadi lagi," ujar Cok Ace.
Tokoh Puri Agung Ubud tersebut menyampaikan keprihatinannya terhadap peristiwa ini.
Selain karena menimbulkan kerugian materiil, juga membuat pedagang kehilangan peluang meraup keuntungan.
Kata Cok Ace, di bulan-bulan ini hingga beberapa bulan ke depan, pedagang seharusnya dalam masa senang. Sebab sudah memasuki high season. Namun terjadi musibah di Pasar Ubud.
Cok Ace berharap Pemkab Gianyar memberikan para pedagang tempat sementara untuk berdagang agar tetap bisa melayani tamu.
"Harusnya para pedagang di bulan-bulan ini senang. Karena bulan high season, musim liburan wisata mancanegara. Mudah-mudahan ada solusi dari pemerintah daerah, agar pedagang bisa merasakan dampak ekonomi high season," kata Cok Ace.
Terkait persoalan desain Pasar Ubud yang membuat petugas damkar kesulitan akses, Pj Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa, mengaku telah menugaskan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gianyar melakukan kajian.
"Sekarang yang terpenting tidak ada korban jiwa dulu. Terkait desain, PUPR akan melakukan kajian untuk memecahkan persoalan tersebut," tandasnya.
Sementara untuk tempat relokasi pedagang, pihaknya masih melakukan rapat. Sedangkan untuk ganti rugi pada para korban, Tagel belum bisa memberikan jawaban. (weg)
Hydrant Tak Berfungsi
SEKDA Gianyar menggelar rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Gianyar, Minggu 18 Agustus 2024 pagi.
Rapat membahas kebakaran basement Pasar Tematik Ubud, yang membakar ratusan lapak pedagang dan banyak kendaraan sepeda motor.
Dalam rapat tersebut disebutkan bahwa sebelum kebakaran, semua fasilitas di Pasar Ubud berjalan normal.
Mulai dari hydrant hingga alarm, springker atau penyemprotan air otomatis saat ada api atau asap.
Namun ketika aliran listrik PLN padam, beberapa menjadi tidak berfungsi.
Sekda Gianyar, I Dewa Alit Mudiarta mengatakan, rapat tersebut digelar bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gianyar, Disperindag Gianyar hingga Dinas Satpol PP dan Dinas Pemadaman Kebakaran Gianyar.
"Terkait isu yang beredar, katanya hydrant tidak menyala, springker tidak menyala. Tapi dari kesaksian pihak security dan kepala pasar bahwa yang pertama terjadi alarm sudah berbunyi sudah sesuai prosedur, springker juga hidup nyala. Nah hydrant juga kita lihat dari video memang itu sudah aktif, sudah berfungsi. Cuma, saat PLN mematikan listrik, mungkin ada kesalahan teknis, genset tidak menyala sehingga hydrant kan ada pompanya, (listrik) yang narik hydrant itu padam," ujar Sekda.
Alit Mudiarta menjelaskan, setelah lakukan pengkajian oleh Dinas PUPR Gianyar, semuanya aktif.
"Semuanya berfungsi cuma karena listrik mati, genset tidak menyala ini kesalahan teknis. Kami perdalam, PU turun, Disperindag juga mengkaji segala macam, mendata," ujarnya.
Alit Mudiarta mengatakan, pihaknya juga akan menunggu hasil pemeriksaan polisi terkait hal itu.
"Kita tunggu juga dari pihak berwajib, polisi bagaimana hasil olah TKP-nya. Kalau tadi dinyatakan dari teman kepala pasar, security, semuanya aktif berfungsi. Cuma putus listrik PLN, mesin tidak bisa berfungsi. Itu yang mungkin jadi evaluasi dinas OPD terkait," tandasnya. (weg)
Kumpulan Artikel Gianyar