Mempertimbangkan peningkatan kasus dan clade yang beredar di Republik Demokratik Kongo dan perluasan penularan Mpox di regional Afrika, pada tanggal 14 Agustus 2024, Direktur Jenderal WHO menetapkan kembali status PHEIC untuk Mpox.
Wabah Mpox dipengaruhi oleh beberapa clade yaitu clade Ia, clade lb, dan clade Ilb.
Clade Ia berkaitan dengan kasus yang terjadi pada anak-anak dan juga dewasa dengan manifestasi klinis yang lebih berat, pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau lahir mati.
Adapun untuk clade lb dan Ilb, penularan antar manusia sebagian besar terjadi melalui kontak seksual.
Indonesia pernah melaporkan kasus Mpox pertama pada tanggal 20 Agustus 2022, dan Indonesia kembali melaporkan satu kasus Mpox tanpa ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit (transmisi lokal) pada tanggal 13 Oktober 2023.
Adapun jumlah kumulatif kasus Mpox sejak 20 Agustus 2022 sampai dengan 15 Agustus 2024 sebanyak 88 kasus yang tersebar di provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau.
Berdasarkan hasil pemeriksaan genomic sequencing yang dilakukan pada 54 kasus konfirmasi di Indonesia, semua kasus (100 persen) disebabkan oleh clade lIb.
*Tanda dan Gejala Penyakit :