TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Di awal tahun 2024 ini, Dinas Kesehatan Gianyar dihadapkan dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang membludak.
Bahkan pada bulan Mei saja, masyarakat yang terserang DBD mencapai 1.089.
Namun beruntung sejak Juni hingga Agustus jumlah penderita DBD terus mengalami penurunan.
Berdasarkan data Dinkes Gianyar, Selasa 10 September 2024, pada Januari jumlah penderita DBD sebanyak 294 kasus, pada Februari sempat turun ke angka 266 kasus.
Baca juga: DBD di Denpasar Tembus 1.178 Kasus! Hampir Menyamai Tahun 2023, Saat Ini Mulai Menurun
Namun kasus DBD kembali melonjak pada Maret menjadi 437 kasus, pada April 661 kasus dan puncaknya pada Mei 1.089 kasus.
Dengan angka tersebut, total kasus DBD sepanjang Januari sampai Mei sebanyak 2.747 kasus.
Memasuki bulan Juni kasusnya mulai mengalami penurunan ke angka 759, pada Juli sebanyak 407 kasus dan data terakhir Agustus turun lagi di angka 207 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni membenarkan hal tersebut.
"Astungkara, sudah mengalami penurunan. Di mana pada Agustus kemarin, masyarakat yang kena DBD sebanyak 207 kasus. Ini angka paling sedikit selama bulan-bulan sebelumnya," ujar Ariyuni.
Menurut Ariyuni, ada berbagai faktor yang mempengaruhi kasus DBD di Gianyar bisa berangsur-angsur berkurang. Mulai dari Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Dalam hal ini, pihaknya menginformasikan data kasus ke desa-desa yang jumlah kasusnya tinggi.
Pihaknya pun bersyukur hal tersebut ditindaklanjuti oleh perangkat desa dan masyarakatnya dengan menerapkan PSN.
Selain itu, faktor cuaca juga sangat mendukung.
Di mana panas terik yang terjadi dalam durasi lama ini, menyebabkan genangan air yang tak terjamah manusia menjadi mengering, sehingga membatasi ruang nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
"PSN dan cuaca juga sangat mendukung dalam pengendalian DBD. Kita share desa-desa dengan kasus tertinggi, jadi semua komponen memang sangat mendukung keberhasilan penurunan kasus," ujarnya.
Ariyuni pun meminta masyarakat agar belajar dari kasus DBD di awal-awal bulan.
Supaya lonjakan kasus tak terjadi lagi, diharapkan PSN mulai dijadikan rutinitas oleh masyarakat.
"PSN menjadi cara terampuh dalam mengendalikan DBD, sehingga mulai sekarang kami berharap membiasakan memberantas sarang nyamuk," ujarnya. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar