Berita Denpasar

DBD di Denpasar Tembus 1.178 Kasus! Hampir Menyamai Tahun 2023, Saat Ini Mulai Menurun

Adapun jumlah untuk kasus ini dengan rincian, pada Januari 34 kasus, kemudian Februari 2024 42 kasus. Selanjutnya pada Maret 122 kasus.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
FOGGING - Pelaksanaan fogging di wilayah Kota Denpasar untuk menekan kasus DBD, baru-baru ini. Jumlah kasus DBD di Denpasar tembus 1.178. 

TRIBUN-BALI.COM  - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Denpasar kini telah mengalami penurunan. Meskipun menurun, namun kasus ini sudah hampir menyamai kasus tahun 2023 lalu.

Bahkan sejak April 2024, jumlah kasus setiap bulan masih melampaui bulan yang sama di tahun 2023. Sampai 24 Agustus 2024, jumlah kasus di tahun 2024 ini sudah tembus 1.178.

Adapun jumlah untuk kasus ini dengan rincian, pada Januari 34 kasus, kemudian Februari 2024 42 kasus. Selanjutnya pada Maret 122 kasus, serta April 288 kasus. 

Selanjutnya Mei ada 363 kasus, Juni 195 kasus, Juli 83 kasus, dan Agustus hingga tanggal 24 sebanyak 38 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr AA Ayu Candrawati mengatakan, kasus DBD di Denpasar sudah mulai menurun.

Baca juga: Antusiasme Brandon James Wilson, Nyaman Main di Bali United, Ungkap Atmosfer Sepak Bola Indonesia 

Baca juga: HARGA Rumah Baru Naik 2 Persen! di Denpasar Paling Melesat

 

Penurunan ini terus terjadi sejak Juni 2024. “Sudah mengalami penurunan untuk kasus di Denpasar. Sampai saat ini jumlah kasus sebanyak 1.178,” kata Ayu Candrawati, Selasa (27/8).

Kondisi kasus DBD tahun ini pun sudah hampir menyamai kasus DBD untuk periode yang sama di tahun 2023. Adapun untuk tahun 2023, jumlah kasus sebanyak 1.206 dengan rincian, Januari 296, Februari 255, Maret 230 kasus, April 186 kasus, dan Mei 158 kasus, dan Juni 81 kasus.

Meski sudah menurun, ia mengimbau agar masyarakat tetap melakukan antisipasi. Ia berharap peran serta masyarakat melakukan langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN seminggu sekali.

Apalagi menurutnya, telur nyamuk bisa bertahan hingga 6 bulan, sehingga PSN ini sangat penting dilakukan.

“Langkah-langkah penanggulangan DBD yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan sosialisasi tentang DBD (melalui radio, media sosial, dan sekolah), kegiatan pemantauan jentik oleh Jumantik (Juru pemantau jentik), kegiatan gertak PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) oleh Jumantik di setiap banjar, lomba PSN, pelaksanaan fogging fokus, pelaksanaan fogging massal (ULV), dan pelaksanaan fogging massal (pengasapan),” katanya.

Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk juga tetap dilakukan. Pihaknya tetap mengedukasi masyarakat agar melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN secara konsisten dan mandiri.

Disamping itu, para jumantik juga tetap melakukan kunjungan rumah untuk ikut memantau jentik dan sekaligus mengedukasi masyarakat.

Dan pihaknya mengatakan, jangan sampai dilakukan fogging setiap minggu, karena disamping biayanya tinggi, efek dari asap fogging juga tidak baik untuk kesehatan.

“Untuk itu, peran masyarakat tetap diharapkan untuk mandiri PSN di lingkungan masing-masing,” katanya. (sup)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved