Kasus Penganiayaan di Pemuteran Diduga karena Dendam Asmara, Wayan Punya Hubungan dengan Istri Slamet
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kasus penganiayaan yang terjadi di wilayah Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali disinyalir karena adanya salah paham dendam asmara.
Di mana istri dari Slamet Riadi, diduga memiliki hubungan spesial dengan Wayan Suarjana.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika, Kamis (3/9/2024).
Disebutkan dia motif kejadian penganiayaan di Desa Pemuteran, diawali karena adanya kesalahpahaman dendam asmara.
Baca juga: Lolos dari Hadangan Ni Kadek Sulendri, Pria di Buleleng Ditebas Hingga Usus Terburai
Di mana Suarjana selingkuh dengan istri Slamet.
"Informasinya pelaku (Wayan Suarjana), selingkuh dengan istri korban (Slamet Riadi). Namun untuk pastinya masih menunggu keterangan dari korban. Jadi ini masih dugaan sementara," ucapnya.
AKP Diatmika menambahkan, saat ini Slamet masih menjalani perawatan di RSUD Buleleng.
Baca juga: Slamet Kalah Duel di Buleleng, Ususnya Terburai, Suarjana Ambil Pedang lalu Tikam Lawannya
Sementara Suarjana, telah ditahan dan diterapkan sebagai tersangka.
"Yang bersangkutan sudah ditahan dan ditetapkan tersangka hari ini," imbuhnya.
Sebelumnya, kasus penganiayaan ini terjadi pada hari Rabu (2/10/2024).
Berawal dari Slamet yang mendatangi rumah Suarjana sekitar pukul 12.00 wita.
Baca juga: Kronologi Kasus Penebasan Viral di Buleleng, Berawal dari Pemukulan Hingga Berakhir Penusukan Pedang
Ia membawa tongkat kayu sepanjang 50 sentimeter.
Suarjana yang saat itu sedang duduk santai di teras rumah bersama istrinya bernama Ni Ketut Sulendri, tak menyangka Slamet yang datang tiba-tiba memukul dia secara bertubi-tubi.
Pria 46 tahun itu berupaya menangkis dan menghindar.
Namun pukulan Slamet masih sempat mengenai lengan kiri, kepala belakang, bahu kiri dan punggung Suarjana.
Merasa kualahan, Suarjana lari ke kamar.
Slamet yang mengejar sempat dihalangi oleh Ketut Sulendri. Sehingga dia juga terluka di bagian kepala.
Ketika berada di dalam kamar itulah, Suarjana secara spontan mengambil sebilah pedang yang tergantung di dinding kamar, kemudian menusukkan pedang sepanjang 70 sentimeter itu ke arah Slamet.
Tusukan pedang itupun mengenai perut sebelah kiri Slamet, menyebabkan ususnya terburai.
Video pasca penusukan itupun dengan cepat menyebar melalui media sosial.
Nampak lantai kamar rumah Suarjana terdapat bercak darah. Nampak pula pedang yang Suarjana gunakan untuk menusuk Slamet.
Sementara di video lainnya, memperlihatkan Slamet yang mendapatkan perawatan intensif dari pihak medis.
Ususnya yang terburai nampak ditutup menggunakan perban. (*)
Berita lainnya di Penusukan di Buleleng