"Tumpek Krulut ini merupakan hari raya untuk pemujaan gambelan, atau lebih tepatnya memuja Bhatara Iswara," kata Guna.
Kasih sayang tersebut diwujudkan dalam bentuk keindahan suara gambelan.
Namun, jika Tumpek Krulut ini dikaitkan dengan hari valentine-nya Bali, Guna kurang setuju.
Walaupun generasi muda sekarang haus merayakan valentine, tapi menurut Guna, jangan sampai mengaitkan hari suci dengan valentine.
"Valentine ya tetap tanggal 14 Februari, jangan mengaitkan hari suci dengan valentine," imbuhnya.
Kalau untuk melakukan pemujaan kepada gamelan, tetap itu saja maknanya.
"Jangan sampai nanti merayakan Tumpek Krulut orang Bali malah nukar jaja iwel, seperti menukar coklat saat valentine," katanya.
(*)