“Beberapa saksi bilang percikan api diduga muncul di area los bagian tengah yang sebagian besar berjualan sandal. Sebagian pedagang lainnya berjualan alat-alat rumah tangga dan barang-barang didominasi bahan plastik sehingga diduga hal itu akibatkan api cepat membesar,” bebernya
Sementara itu, Kepala Pasar, Nyoman Mega Nopiudya menceritakan, ada percikan api di dalam pasar dan pedagang berusaha untuk memadamkan.
Namun api terlalu cepat membesar.
“Karena api membesar saya minta pedagang semua keluar menyelamatkan diri dan saya melaporkan kejadian ke Polsek Kediri dan menghubungi pemadam kebakaran Badung dan Tabanan,” ujarnya.
Nyoman Mega mengatakan, petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api karena saking besarnya kobaran.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.00 Wita.
“Untuk kerugian miliaran karena banyak barang pedagang dan bangunan yang terbakar,” jelasnya.
Dari hasil pendataan sementara yang dilakukan oleh aparat, kerugian akibat kebakaran Pasar Sri Bantas mencapai Rp 8 miliar.
Pendataan masih terus berlanjut karena seisi barang di kios dan lapak juga turut ludes.
Saksi kejadian bernama Supartono mengatakan, sumber api berasal dari lapak yang berada di dalam gedung utama. Kemudian api tersebut di padamkan oleh para pedagang, akan tetapi api terus membesar dan para pedagang keluar untuk menyelamatkan diri.
“Jadi kepala pasar yang meminta pedagang untuk menyelamatkan diri, karena ada angin kencang dan api cepat membesar,” jelas Kapolsek Kediri Kompol Nyoman Sukadana. (*)
Berita lainnya di Kebakaran di Bali