TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Persiapan simulasi makan siang gratis bagi siswa SD dan SMP di tiga kabupaten, yakni Buleleng, Gianyar, dan Bangli masih dilakukan
Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora).
Penyesuaian dilakukan pada jadwal pelaksanaan juga pada kebutuhan gizi dan anggaran yang disiapkan untuk setiap anak.
Kepala Disdikpora Bali, KN Boy Jayawibawa, menjelaskan bahwa menu makan siang telah dirancang sesuai standar yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Baca juga: Polres Gianyar Distribusi Makan Siang Gratis ke SDN 2 Pupuan, Dipimpin Langsung Kapolres
“Untuk jenjang SD, makanan yang disiapkan memenuhi kebutuhan 659,6 kilokalori, dengan komposisi karbohidrat 97,1 gram, protein 4,1 gram, dan lemak 4,4 gram, ditambah susu. Sementara itu, kebutuhan gizi untuk siswa SMP lebih tinggi, yakni 822,8 kilokalori, dengan 119,4 gram karbohidrat, 30,5 gram protein, dan 23,9 gram lemak,” jelasnya, Jumat 22 November 2024.
Boy mengungkapkan bahwa menu makanan disusun dengan memperhatikan kebutuhan kalori dan gizi.
Varian menu mencakup nasi, ayam sisit bumbu merah, telur bumbu kuning, tempe bacem, oseng buncis wortel, buah semangka, serta susu.
"Harga per anak diperkirakan antara Rp 16.500 hingga Rp 18.500," tambahnya.
Simulasi ini akan menjadi uji coba awal sebelum program dilaksanakan secara penuh pada Januari 2025.
Pemprov Bali berharap simulasi ini dapat membantu memetakan kebutuhan dan kendala di lapangan, sehingga implementasi program di masa depan berjalan lancar.
Kumpulan Artikel Bali