KESEHATAN
TARGETKAN 1,5 Juta Jiwa di Bali, Program Cek Kesehatan Gratis Sasar 290 Siswa SMKN 2 Denpasar
Namun, pemerintah pusat menargetkan agar progres cek kesehatan gratis ini berjalan 36 persen di Bali untuk Tahun 2025.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM — Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) anak sekolah mulai berlangsung di Provinsi Bali dan bertempat di SMKN 2 Denpasar, Rabu (13/8).
Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam, Eko Dono Indarto pada acara tersebut mengatakan selain kesehatan gratis, siswa-siswi juga akan dibagikan makan bergizi gratis usai melakukan pengecekan kesehatan.
“Ada cek kesehatan gratis, ada MBG, nanti bicara tentang sekolah rakyat, tentang kooperasi merah putih, tapi tentunya secara teknis adalah dari teman-teman Provinsi Bali yang menyiapkan hal itu,” jelas Dono.
Sementara itu, Kepala Dinkes Bali, dr. I Nyoman Gede Anom menjelaskan program cek kesehatan gratis ini secara umum menyasar masyarakat dengan total hampir 4,4 juta jiwa.
Baca juga: PELINGGIH Warga Blahbatuh Jatuh dan Miring Gara-gara Layangan, Orang Tuanya Bertanggung Jawab
Baca juga: PERTAMINA: Tak Punya Wewenang Awasi Sub Pangkalan, Disperindag Denpasar Rakor Bahas LPG 3 Kg Langka!
Namun, pemerintah pusat menargetkan agar progres cek kesehatan gratis ini berjalan 36 persen di Bali untuk Tahun 2025.
“Jadi sekitar 1,5 juta target kita di Bali, penduduk total. Sedangkan untuk anak sekolah itu hampir 740 ribuan seluruh sekolah di Bali. Jadi dari Menteri, TK sampai SMK, itu target kita untuk tahun ini,” beber Anom.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis ini menyasar 290 siswa Kelas 1. Seluruh proses skrining kesehatan dilakukan oleh 15 petugas medis dari Puskesmas I Denpasar Selatan, dengan dukungan peralatan dan prosedur sesuai standar pelayanan kesehatan sekolah.
Adapun 17 jenis skrining kesehatan yang dilaksanakan pada siswa SMA meliputi status gizi, merokok, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, talasemia, anemia remaja putri, telinga, mata, gigi, jiwa, hati (Hepatitis B dan C), kesehatan reproduksi, malaria (endemis), kusta (endemis) dan skabies.
Pemeriksaan kesehatan untuk siswa ini paling lama berlangsung selama 10 menit. Jika ditemukan terdapat penyakit tertentu, akan diberikan surat pengantar untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk Provinsi Bali kegiatan cek kesehatan gratis pada sekolah pertama kali diadakan di SMKN 2 Denpasar. Sementara untuk Kabupaten/Kota di SD dan SMP sudah melaksanakan dengan data sebanyak 2.120 siswa yang sudah melakukan cek kesehatan gratis.
“Sebagian besar dari laporan mereka adalah kebugaran jarang bergerak, trus ada tensi, kalau diabetes belum. Di SMA ada untuk cek kesehatan mentalnya,” imbuhnya.
Anggaran cek kesehatan gratis ini langsung dari pusat, dan langsung diberikan dalam bentuk alat. Secara umum capaian dari cek kesehatan gratis ini sudah mencapai 57 ribu dari 1,5 juta penduduk.
“Karena masih baru dan Puskesmas saja yang bisa kalau nanti bisa melibatkan klinik mungkin lebih banyak lagi karena Puskesmas tidak sanggup untuk siswa 2.120,” pungkasnya. (sar)
CUCI Hidung: Langkah Sederhana yang Efektif Membantu Mengatasi Sinusitis |
![]() |
---|
GANGGUAN Pendengaran pada Lansia Bisa Dipengaruhi oleh Tekanan Darah Tinggi |
![]() |
---|
1 Juta Warga Indonesia Setiap Tahun Berobat ke Luar Negeri, Kerjasama Prudential & BIH Gaet Potensi |
![]() |
---|
648 Warga Kehilangan Status Penerima Bantuan Iuran JKN di Klungkung, Ini Kata Kepala Dinas Sosial |
![]() |
---|
KASUS Diabetes Anak Naik! Selain AMDK Haruskah Juga Larang Kemasan Kecil Minuman Berperisa di Bali? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.