KESEHATAN
Operasi Bariatrik Kian Diminati, Dokter Eka Rusdi Kenalkan Pengembangan Rusdi Method
Recombinante Utendo Sleeve Gastrectomy De Ileal (RUSDI Method), merupakan hasil pengembangan metode baru dalam operasi bariatrik
TRIBUN-BALI.COM - Obesitas kini bukan lagi sekadar masalah penampilan, melainkan ancaman serius bagi kesehatan global.
Tren kasusnya meningkat tajam, termasuk di Indonesia, dari data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, 1 dari 3 orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, sementara 1 dari 5 anak usia 5–12 tahun kelebihan berat badan.
Salah satu upaya medis yang saat ini umum dilakukan, untuk mengatasi obesitas adalah dengan melakukan operasi bariatrik (pemotongan lambung dan bypass).
Tindakan bariatrik ini dipercaya mampu menurunkan berat badan hingga 57 persen dalam 6 bulan dan 83 persen dalam 12 bulan, jauh melampaui metode lain.
Baca juga: TEWASKAN Nenek Parmi, Jono Peragakan 44 Adegan Pencurian Hingga Pembunuhan Bos Cengkih di Buleleng!
Baca juga: KASUS Dugaan Zina GA & WA Dihentikan, Polres Buleleng Tak Temukan Adanya Bukti yang Dilaporkan!

Namun tindakan bariatrik konvensional, ternyata memiliki resiko weight regain yang tinggi dan beberapa komplikasi yang cukup mengganggu, sehingga seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, dikembangkanlah metode baru dalam tata laksana operasi bariatrik ini, yakni RUSDI Method.
Recombinante Utendo Sleeve Gastrectomy De Ileal (RUSDI Method), merupakan hasil pengembangan metode baru dalam operasi bariatrik yang ditemukan oleh dr. Gede Eka Rusdi Antara, Sp.B, Subsp.BD(K), MARS, MH, dokter bedah digestif, di RSUP Prof. Ngoerah Denpasar.
Dokter Rusdi, sapaannya menjelaskan teknik baru ini merupakan hasil penelitian yang dilakukannya dalam disertasi doktoralnya di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
“Secara umum, teknik ini merupakan gabungan sleeve gastrectomy dengan ileal proximal bypass—pemotongan sebagian lambung yang langsung dihubungkan dengan usus halus bagian atas,” jelasnya.
Dari hasil penelitian yang dilakukannya, dr. Rusdi, menyebutkan jika penerapan metode baru tidak saja lebih efektif menurunkan berat badan, tetapi juga lebih unggul dalam menekan faktor inflamasi kronis, seperti CRP, Interleukin-6, TNF alfa, jika dibandingkan dengan teknik bariatrik konvensional seperti Sleeve Gastrectomy dan OAGB atau One Anastomosis Gastric Bypass.
Selain itu, teknik terbaru ini dikatakannya juga memiliki sejumlah keuntungan klinis, seperti, perbaikan sindrom metabolik seperti diabetes, hipertensi, sleep apnea, osteoarthritis. Memiliki resiko malnutrisi dan defisiensi vitamin lebih rendah dibandingkan teknik bypass konvensional.
Dengan RUSDI Method ini, pasien juga bisa menekan potensi terserang resiko GERD de novo yang dikenal dengan GERD yang terjadi pasca operasi bariatrik, dan juga mengurangi risiko refluks empedu.
“Teknik ini juga mengurangi produksi hormon ghrelin yang memicu rasa lapar dan tetap memungkinkan akses endoskopi jika dibutuhkan. Selain itu, secara teknis lebih mudah dikerjakan oleh ahli bedah serta dapat direversi kembali menjadi sleeve gastrectomy bilamana diperlukan,” tambahnya.
TARGETKAN 1,5 Juta Jiwa di Bali, Program Cek Kesehatan Gratis Sasar 290 Siswa SMKN 2 Denpasar |
![]() |
---|
CUCI Hidung: Langkah Sederhana yang Efektif Membantu Mengatasi Sinusitis |
![]() |
---|
GANGGUAN Pendengaran pada Lansia Bisa Dipengaruhi oleh Tekanan Darah Tinggi |
![]() |
---|
1 Juta Warga Indonesia Setiap Tahun Berobat ke Luar Negeri, Kerjasama Prudential & BIH Gaet Potensi |
![]() |
---|
648 Warga Kehilangan Status Penerima Bantuan Iuran JKN di Klungkung, Ini Kata Kepala Dinas Sosial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.