TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berikut kunci Jawaban dan pembahasan soal mapel ekonomi kelas 11 halaman 154 155 Kurikulum Merdeka.
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 154
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 155
Artikel ini akan memudahkanmu dalam mengerjakan soal-soal ekonomi.
Mengerjakan soal ekonomi SMA tak sulit lagi dengan ulasan ini.
Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 141 147, Kurikulum Merdeka: Dampak Inflasi
Tugas pada ulasan ini membahas tentang materi Kebijakan Moneter dan Fiskal
Berikut kunci jawabannya yang berhasil dirangkum TribunBali.com dari berbagai sumber.
Simak selengkapnya di sini.
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 154 155
Soal Halaman 155
Materi Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
1. Kebijakan Moneter
2. Kebijakan Fiskal
3. Manfaat dan Dampak Kebijakan Ekonomi
4. Evaluasi Kebijakan Ekonomi
Pertanyaan Pemantik
1. Apakah Pemerintah bisa mencetak uang setiap saat?
2. Apakah Pemerintah bisa mencetak uang sebanyak-banyaknya?
3. Apakah ada batasan bagi Pemerintah dalam mencetak uang?
Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 139 140, Kurikulum Merdeka: Inflasi
4. Kenapa peredaran uang di masyarakat harus diatur?
5. Siapa yang mengatur jumlah peredaran uang?
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 155
1. Pemerintah biasanya memiliki wewenang untuk mencetak uang, tetapi tidak boleh melakukannya secara sembarangan.
Pencetakan uang harus dilakukan oleh bank sentral yang biasanya merupakan lembaga independen yang bertugas mengatur dan mengendalikan pasokan uang dalam perekonomian.
2. Tidak, pemerintah tidak boleh mencetak uang sebanyak-banyaknya. Pencetakan uang harus diatur dengan cermat untuk menghindari inflasi yang berlebihan.
Inflasi terjadi ketika terlalu banyak uang beredar di masyarakat dibandingkan dengan barang dan jasa yang tersedia, sehingga nilai uang menurun.
3. Ada batasan bagi pemerintah dalam mencetak uang. Bank sentral, yang biasanya memiliki independensi, bertugas mengatur pasokan uang berdasarkan kebijakan moneter yang ditetapkan.
Mereka menggunakan berbagai alat kebijakan, seperti suku bunga dan operasi pasar terbuka, untuk mengendalikan pasokan uang dan menjaga stabilitas harga.
4. Peredaran uang di masyarakat harus diatur karena ketidakseimbangan antara pasokan uang dan permintaan barang dan jasa dapat mengakibatkan masalah ekonomi, seperti inflasi atau deflasi.
Regulasi ini juga diperlukan untuk menghindari pemalsuan uang dan aktivitas ilegal lainnya.
5. Jumlah peredaran uang biasanya diatur oleh bank sentral negara tersebut. Contohnya, di Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) adalah bank sentral yang mengatur pasokan uang.
Di banyak negara lain, ada bank sentral yang serupa yang bertanggung jawab atas pengaturan peredaran uang dan pelaksanaan kebijakan moneter.
Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 133 134 136 137, Aktivitas: Contoh Negara Alami inflasi
Bank sentral menggunakan berbagai instrumen kebijakan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar, termasuk pengaturan suku bunga dan operasi pasar terbuka.
Soal Halaman 154
Pengayaan
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 154
Periode : 1945-1949
Kategori : Tarikan permintaan (Demand pull inflation)
Penyebab :
- permintaan tinggi sehingga terjadi kelangkaan barang
- uang beredar terlalu banyak (versi Pemerintah RI, Jepang dan De Javasche Bank)
Cara Pemerintah Mengatasinya :
- Peluncuran Oeang Republik Indonesia (ORI)
- nasionalisasi De Javasche Bank sebagai cikal bakal Bank Indonesia
Periode : 1950
Kategori : Kenaikan biaya (cost push inflation)
Penyebab :
- kenaikan harga kebutuhan hidup hingga 100 persen
- laju peredaran uang kartal terlalu banyak
Cara Pemerintah Mengatasinya :
- sanering dengan melakukan pengguntingan uang. Kebijakan keluarkan Menteri Keuangan, Syafruddin Prawiranegara pada 10 Maret 1950, sehingga disebut juga dengan Kebijakan Gunting Syafruddin.
Pada 20 Maret 1950, semua uang yang bernilai 5 Gulden ke atas dipotong nilainya hingga setengahnya. Lembaran uang digunting menjadi dua bagian. Potongan pertama bernilai setengah nominal uang dan potongan kedua ditukar sebagai kupon obligasi negara dan dibayarkan pemerintah 30 tahun kemudian dengan 3 persen setiap tahun.
Periode : 1957 dan 1960-an
Kategori : Tarikan permintaan (Demand pull inflation)
Penyebab :
- pembiayaan proyek-proyek pembangunan yang sangat besar sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit
- penambahan jumlah uang beredar, sehingga harga barang naik drastis
Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 126-128 Kurikulum Merdeka: Faktor Pengaruh Perubahan Harga
Cara Pemerintah Mengatasinya :
- mengurangi jumlah uang yang beredar
- 1959 :
• menurunkan nilai tukar rupiah terhadap Dolar
• mengurangi nilai mata uang dari Rp 1000 menjadi Rp 100
• Membekukan 90 persen Giro dan Deposito di atas Rp 25.000
- 1965 :
• menurunkan nilai mata uang dari Rp 1000 uang lama menjadi Rp 1 uang baru dengan pajak penukaran 10 persen.
Periode : 1969-1974
Kategori : Kenaikan biaya (cost push inflation)
Penyebab :
- produksi pangan terbatas untuk memenuhi pertumbuhan penduduk
- kekurangan lapangan kerja
Cara Pemerintah Mengatasinya :
- 1970 : meningkatkan belanja negara untuk pembangunan sektor pertambangan dan energi
Periode : 1998
Kategori : Kenaikan biaya (cost push inflation)
Penyebab :
- krisis moneter karena utang luar negeri membengkak
- nilai tukar mata uang Rupiah turun drastis atau anjlok
- kenaikan harga kebutuhan dasar masyarakat tidak terjangkau
Cara Pemerintah Mengatasinya :
- mengendalikan jumlah uang yang beredar
- menerbitkan obligasi sebesar Rp. 650 triliun untuk menalangi perbankan serta menutup 38 bank dan mengambilalih 7 bank
- membatalkan beberapa proyek infrastruktur.
Disclaimer:
Itu dia kunci jawaban dan soal ulasan ekonomi kelas 11.
Pembahasan dan kunci jawaban ini hanya digunakan sebagai panduan belajar siswa.
Siswa diharapkan untuk mengerjakan soal terlebih dahulu secara mandiri.