Berita Karangasem

DAMAI Kedua Kubu Telah Disepakati, Kapolres Karangasem Mediasi Konflik di Desa Adat Bugbug

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DAMAI - Mediasi konflik Desa Bugbug yang digelar di Mapolres Karangasem, Selasa (24/12/2024). Mediasi ini berhasil mencapai kesepakatan damai antara kedua kelompok.

TRIBUN-BALI.COM - Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta menggandeng Pemkab Karangasem, Forkompinda, dan Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Karangasem untuk memediasi konflik internal yang terjadi di Desa Adat Bugbug. 

Mediasi yang digelar di Mapolres Karangasem, Selasa (24/12/2024), berhasil mencapai kesepakatan damai antara kedua kelompok yang berkonflik. 

Dalam pertemuan tersebut, AKBP Sadiarta menyoroti potensi besar yang dimiliki para pihak yang terlibat konflik berkepanjangan.

Baca juga: PREMAN Timnas Back! Kadek Arel Ikut di Bali United vs Persebaya, Rebut Posisi Puncak Klasemen Liga 1

Baca juga: KONI Klungkung Punya Ketua Anyar, Gung Anom Terpilih Aklamasi Pimpin 2024-2028, Ini Rencananya!

"Bapak-bapak yang hadir saat ini memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa. Apabila ini dapat dipersatukan, tentunya akan dapat membangun desa menjadi desa yang luar biasa," ungkapnya.

Menurutnya, konflik yang berkepanjangan ini telah berdampak pada stabilitas keamanan dan roda perekonomian masyarakat setempat. Kapolres mengajak kedua pihak untuk menyelesaikan permasalahan secara "paras paros" dan tidak lagi memperdebatkan kebenaran dalam perspektif masing-masing.

"Kami menghimbau untuk mengurangi penyelesaian dengan menghadirkan massa, karena tidak semua orang memiliki kecerdasan emosional yang baik. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu permasalahan baru," tegas Sadiarta.

Mediasi ini menghasilkan surat kesepakatan perdamaian yang ditandatangani kedua kubu. Isi kesepakatan mencakup komitmen penyelesaian konflik secara damai tanpa kekerasan, saling menghormati untuk mencegah konflik berulang, serta kesediaan menyelesaikan pelanggaran kesepakatan melalui jalur yang disepakati bersama.

Kapolres juga meminta kedua pihak untuk menahan diri dari saling sindir di media sosial yang dapat memperkeruh suasana.

"Kita berharap dengan adanya mediasi ini, suasana kondusif di Desa Adat Bugbug dapat pulih, sehingga kegiatan masyarakat dan perekonomian bisa kembali normal," ungkapnya. (mit)

Berita Terkini