Tebing Pura Luhur Uluwatu Retak

Progres Proyek Tebing Pura Uluwatu Baru 70 Persen, Ini Alasannya Jadi Molor!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEBING RETAK - Sejumlah pekerja mengerjakan penanganan keretakan tebing di bawah Pura Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, kemarin. Proyek ini dipastikan molor karena progres pengerjaan baru di angka 70 persen.

TRIBUN-BALI.COM - Proyek penanganan keretakan tebing di Pura Uluwatu terus dikebut pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung.

Di mana hingga saat ini progres pengerjaan proyek tersebut baru di angka 70 persen. Dan tidak dipungkiri proyek tersebut molor atau mundur dari jadwal yang semestinya.

“Progres secara persentase itu ada di posisi kalau di Minggu ke-22 ada di 70 persen. Kalau tidak salah prediksi kegiatan ini apakah akan terjadi keterlambatan nanti larinya pasti ke sana,” ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Badung, AA Rama Putra setelah menghadiri kegiatan Konsultasi Publik Penanganan Tebing Retak di Pura Uluwatu di Kantor Perbekel Desa Pecatu, pada Selasa (24/12).

Gung Rama menyampaikan meskipun akan molor pihaknya telah melakukan hal-hal untuk meminimalisir keterlambatan itu karena dalam peraturan ada perpanjangan waktu dengan pernyataan denda.

Baca juga: BALI Sebentar Lagi Punya Jalur Kereta, Aset Tanah Milik Hary Tanoe Dibeli untuk LRT, Ini Kata Samsi

Baca juga: BANJIR di Jalan Bumi Ayu Sanur Denpasar, 4 Wisman Dievakuasi dengan Boat

TEBING RETAK - Sejumlah pekerja mengerjakan penanganan keretakan tebing di bawah Pura Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, kemarin. Proyek ini dipastikan molor karena progres pengerjaan baru di angka 70 persen. (Zaenal Nur Arifin - Tribun Bali)

Jika perkiraan seluruh pengerjaan tuntas mungkin di pertengahan Januari 2025 mendatang karena metode pelaksanaan dengan penambahan alat berat, penambahan pengiriman batu border dan tetrapod.

Disinggung mengenai tantangan dalam pengerjaan ini beberapa waktu terakhir dikarenakan cuaca ekstrem. 

Adapun progres-progres pelaksanaan kegiatan yang notabenenya mungkin karena cuaca sekarang lagi sedang tidak baik-baik saja, bahkan cuaca ekstrem yang berpengaruh terhadap arus gelombang. 

“Jadi kita melakukan posisi penanganan dan metode pelaksanaannya dengan tidak mengurangi hasil dari perencanaan dengan berat jenis batu. Jadi kita sudah menyusun melakukan itu, astungkara kegiatan penanganan kerusakan keretakan tebing Pura Uluwatu ini dengan cuaca ekstrem kemarin posisi revitment kita masih kokoh,” papar Gung Rama.

Sejumlah pekerja tengah mengerjakan penanganan keretakan tebing di bawah Pura Uluwatu. (Zaenal Nur Arifin - Tribun Bali)

Lebih lanjut ia menyampaikan tantangan berat ada di posisi saat musim rob, namun hal itu sudah diperhitungkan. 

“Rob-nya itu kita sudah dibantu aplikasi tides Namanya, jadi titik pasang di jam berapa dan jam berapa bisa kita antisipasi. Jadi dengan adanya aplikasi itu kita bersyukur sekali, seiring perjalanan pengerjaan secara keselamatan daripada pekerja astungkara semua selamat,” imbuhnya.

Gung Rama mengatakan, saat ini pengerjaan penanganan keretakan tebing Pura Uluwatu dilakukan secara paralel bersamaan. Selain itu, bagian keretakan di atas tebing yang dinyatakan ada kerenggangan sedang dikerjakan.

“Kita semua paralel, keempat item itu pengerjaannya kita kerjakan. Pengerjaan jalan inspeksi saya rasa sudah selesai, bagian revitment masih dalam progres pengerjaannya, sama tetrapod,” jelasnya. (zae)

Berita Terkini