Virus HMPV

China Tingkatkan Status Darurat Endemi Virus HMPV, Bagaimana dengan Kondisi di Indonesia?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sakit - China Tingkatkan Status Darurat Endemi Virus HMPV, Bagaimana dengan Kondisi di Indonesia?

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah China meningkatkan status darurat endemi virus human metapneumovirus (HMPV) yang saat ini semakin merebak terutama di kota besar.

Lonjakan infeksi virus HMPV yang menyerang sistem pernafasan ini menyebabkan rumah sakit penuh sesak, tindakan darurat, dan kekhawatiran publik tentang wabah.

Dilansir dari The Independent, Foto dan video orang-orang yang mengenakan masker di rumah sakit di Tiongkok muncul di platform media social.

Bahkan, laporan lokal mengatakan bahwa pemandangan wabah HMPV mirip dengan wabah Covid awal.

Baca juga: HEBOH Kasus Penyakit Endemik Baru di China, Kemenkes Minta Publik Waspada Penyebaran Virus HMPV

Otoritas kesehatan menerapkan tindakan darurat untuk memantau dan mengelola penyebaran. Namun, Beijing telah meremehkan perkembangan itu sebagai kejadian musim dingin tahunan.

Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Mao Ning, mengatakan pada hari Jumat bahwa infeksi ini memang memuncak selama musim dingin.

“Infeksi pernapasan cenderung memuncak selama musim dingin,”

“Penyakit itu tampaknya kurang parah dan menyebar dengan skala yang lebih kecil dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” katanya.

Ilustrasi virus - HEBOH Kasus Penyakit Endemik Baru di China, Kemenkes Minta Publk Waspada Penyebaran Virus HMPV (Pixabay)

Baca juga: WASPADA! China Hadapi Endemi Baru Virus HMPV, Mirip Covid-19, Sasar Pernafasan, Mulai Meluas

Apa itu HMPV?

Human metapneumovirus, atau HMPV, adalah virus pernapasan yang menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa dan influenza.

Meskipun penyakit ini biasanya ringan, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi parah seperti pneumonia, terutama pada bayi, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Virus ini bukanlah virus baru tetapi telah menarik perhatian di tengah lonjakan kasus, terutama pada anak-anak di bawah 14 tahun di Tiongkok utara.

Human metapneumovirus pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001, HMPV sendiri adalah virus RNA untai tunggal yang menyebar melalui droplet pernapasan atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

Infeksi ini sebelumnya telah diidentifikasi di berbagai negara, termasuk Inggris Raya.

Gejalanya meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan kelelahan, dengan masa inkubasi tiga hingga enam hari.

Tidak seperti Covid-19, tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk HMPV; pengobatan utamanya melibatkan penanganan gejala.

Peningkatan kasus HMPV di Tiongkok

Lonjakan kasus bertepatan dengan cuaca yang lebih dingin dan peningkatan aktivitas dalam ruangan, kondisi yang biasanya memicu penyebaran virus pernapasan.

Pejabat kesehatan menekankan bahwa lonjakan ini konsisten dengan tren musiman.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional Tiongkok baru-baru ini melaporkan peningkatan infeksi pernapasan, termasuk HMPV, selama musim dingin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menandai situasi tersebut sebagai darurat kesehatan global, tetapi peningkatan kasus telah mendorong pihak berwenang untuk memperkuat sistem pemantauan.

Bisakah virus HMPV menyebar ke negara lain?

Hong Kong telah melaporkan beberapa kasus HMPV. Negara-negara tetangga seperti Kamboja dan Taiwan terus mencermati situasi tersebut.

Departemen Pengendalian Penyakit Menular Kamboja telah mengeluarkan peringatan tentang HMPV, dengan mencatat kemiripannya dengan Covid-19 dan influenza.

Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan mengatakan risiko virus tersebut lebih tinggi bagi anak-anak, orang tua, dan individu dengan gangguan kekebalan tubuh.

Di negara tetangga India, para pejabat mengatakan tidak perlu panik karena HMPV "seperti virus pernapasan lainnya".

“Berita tentang wabah Metapneumovirus di Tiongkok telah beredar luas. Saya ingin menjelaskannya dengan sangat jelas,”

“Metapneumovirus sama seperti virus pernapasan lainnya yang menyebabkan flu biasa, dan pada orang yang sangat tua dan sangat muda, virus ini dapat menyebabkan gejala seperti flu,” kata pejabat Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan (DGHS) Dr. Atul Goel, menurut media lokal.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Sampai saat ini, Kementerian Kesehatan masih belum menemukan kasus yang tercatat terjadi di Indonesia.

Namun Juru Bicara Kemenkes RI, drg. Widyawati, MKM, menjelaskan bahwa langkah-langkah preventif seperti menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker di tempat umum.

“Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Meski begitu, kami menghimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,”

“Hal ini penting untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan berbagai virus yang berpotensi mengancam kesehatan,” jelas Widyawati.

Pemerintah Indonesia juga terus memantau perkembangan situasi wabah HMPV di China dan negara-negara lain.

Langkah antisipasi dilakukan melalui peningkatan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara, termasuk pengawasan kekarantinaan kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI).

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah preventif yang efektif,”

“Upaya ini dilakukan agar virus ini tidak masuk ke Indonesia,” tambah Widyawati. (*)

Berita Terkini