Berita Buleleng

FAKTA BARU! Istri Pande Gede Terlibat? Pria Asal Gianyar Tewas Dihabisi Intan dan Oki di Denpasar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS PEMBUNUHAN – (kiri) Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, mengungkap kronologi pembunuhan I Pande Gede Putra, pria 53 tahun yang jenazahnya ditemukan di kawasan hutan lindung Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali. (kanan) Satu dari tersangka pembunuh I Pande Gede Putra.

 


TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Tak hanya diduga melakukan penipuan pada tiga perempuan yang berakhir pada penganiayaan selama 13 hari dan pembunuhan.

Pande Gede Putra Palguna ternyata juga pernah melakukan penipuan pada orang lain. 

Para korban penipuan Pande Gede kini mulai 'speak up' ihwal kejadian yang dialami sebelum dia menjadi korban pembunuhan.

Baca juga: PELAKU Penusukan Kadek Parwata Ditangkap? Wanita Asal Gianyar Terseret, Polresta Denpasar Buka Suara

Salah satu korban Pande Gede mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta akibat penipuan tersebut.

Motif penipuan pun hampir sama dengan yang dialami tersangka Leni, yakni penjualan properti, namun kali ini berupa villa. 

"Kejadiannya sekitar tiga tahun lalu. Saat itu dia (Pande Gede) datang bersama seorang wanita yang diakui sebagai istri.

Baca juga: KADEK PARWATA Tewas Ditusuk di Denpasar, Wanita Asal Ketewel Bikin Pengakuan, Sebut Telah Cerai

Dia datang dengan penampilan seperti bos," ucap korban yang enggan disebut namanya.

Setelah pembicaraan mengenai pembelian properti villa, Pande Gede tiba-tiba mundur dengan alasan dia kehilangan dompet.

Hingga akhirnya, Pande Gede meminjam uang kepada korban.

Lagi-lagi modus penipuan mirip yang dialami tiga tersangka, sebab Pande Gede tiba-tiba menghilang. 

"Dia pinjam uang sedikit demi sedikit, dengan alasan nanti akan dikembalikan. Namun lama-lama dia menghilang," ucapnya.  

Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi tak memungkiri pasca pengungkapan kasus pembunuhan Pande Gede, banyak warga yang mulai 'speak up'.

Pengakuan warga itu bahwa mereka menjadi korban penipuan Pande Gede.

"Memang ada komentar-komentar yang merasa menjadi korban dari Pande Gede. Ada juga yang langsung saya dengar (menjadi korban penipuan).

Hanya saja para korban penipuan belum ada yang melapor secara resmi," ucapnya ditemui Jumat (14/2/2025). 

Menurut Kapolres Buleleng, penganiayaan yang dialami Pande Gede merupakan akumulasi dari sakit hati dan kekesalan para tersangka.

Sebab Pande Gede kerap melakukan penipuan dan ingkar janji untuk mengembalikan uang. 

Kapolres Buleleng menegaskan, kasus kematian Pande Gede saat ini masih dibuka.

Bahkan pihaknya telah merencanakan untuk meminta keterangan dari istri Pande Gede.

"Itu sudah kami rencanakan dan sedang kami telusuri," ujarnya.

Lebih lanjut, tiga tersangka yakni OSM alias OKI (38), asal Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.

Kemudian, IOP alias Intan (38), asal Kelurahan/Desa Sukarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro.

Dan LY alias Leni (57) Kelurahan/Desa Dangin Puri Kaje, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar.

Domisili di Pedungan, Denpasar Selatan telah menjadi tahanan Polres Buleleng. 

Hanya saja penahanan ketiganya dilakukan di tempat berbeda. 

Diketahui penahanan ketiga tersangka, ada yang di Polsek Seririt, Polsek Kota Singaraja, dan Polsek Sawan. 

Ihwal lokasi penahanan yang berbeda, Kapolres Buleleng menegaskan bukan untuk menghindari kerjasamanya ketiga pelaku untuk memberikan keterangan palsu. 

Menurut Kapolres Buleleng, penahanan di lokasi berbeda lebih dikarenakan alasan keamanan.

"Ini demi keamanan. Karena di Polres itu sudah penuh tahanan laki-laki semua.

Sehingga kami titipkan di tempat yang lebih kondusif, yakni di Polsek. Karena kan kita harus pisahkan tahanan perempuan dan laki-laki," tandasnya. (mer)

 

Berita Terkini