TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 menginisiasi pengembangan water taxi di area Pelabuhan Benoa seiring dengan adanya pembangunan di BMTH (Bali Maritime Tourism Hub) untuk meningkatkan serta memenuhi fasilitas standar pelabuhan yang berfokus pada pariwisata khususnya di Pulau Dewata.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) hadir dan menggagas suatu konsep pemberdayaan masyarakat pesisir khususnya nelayan di wilayah Pelabuhan Benoa.
Program Water Taxi Bali Marine bertujuan untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta mendorong peningkatan Nilai Tambah Bersama atau Creating Shared Value (CSV) melalui penciptaan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di bidang pariwisata.
Dan program ini diresmikan pada Jumat 21 Februari 2025 kemarin, ditandai dengan gunting pita dilanjutkan uji coba water taxi oleh para tamu undangan.
Baca juga: BPBD Badung dan FPRB Tanjung Benoa Gelar Simulasi Siaga Bencana Gempa dan Tsunami
Dengan adanya program Water Taxi Bali Marine ini diharapkan mempersingkat jarak tempuh dan experience bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Tanjung Benoa, Serangan, serta Pedungan.
Selain itu bertujuan untuk peningkatan potensi pariwisata, serta mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat, pelaku bisnis pariwisata baik nelayan, tour guide, maupun pemilik UMKM lokal.
Pengembangan Program Water Taxi Bali Marine ini merupakan wujud Program TJSL Pelindo yang mengedepankan CSV antara perusahaan dan masyarakat.
Peningkatan pariwisata di Bali membawa manfaat ekonomi yang besar, tetapi juga menimbulkan tantangan lingkungan, terutama terkait kebersihan laut.
“Program ini adalah bentuk Creating Shared Value (CSV) antara Pelindo dengan Tanjung Benoa, Pelindo akan selalu hadir bagi masyarakat Tanjung Benoa,” kata Plh Executive Director 3 Pelindo, Johannes Wahyu, Sabtu 22 Februari 2025.
Ia menambahkan, sejalan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melakukan aksi nyata dengan melaksanakan kegiatan Clean Ocean Festival hadir sebagai gerakan aksi nyata untuk membersihkan pesisir serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem laut.
Kegiatan Clean Ocean Festival yang bekerja sama dengan Lestari Foundation, pekerja Pelindo dan relawan lain berhasil mengumpulkan sampah dengan sebanyak 47 karung sampah seberat 61,1 kg yang telah dipilah menjadi sampah anorganik seberat 37,2 kg dan sampah organik seberat 24,5 kg.
Pada kesempatan ini juga Pelindo memberikan bantuan berupa pembangunan booth UMKM serta perbaikan glass bottom bagi beberapa kapal yang ada di Tanjung Benoa.
Nantinya tempat UMKM sebanyak lima booth atau stand ini akan diisi oleh Banjar-Banjar yang ada di Tanjung Benoa.
Sementara itu, Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya mengapresiasi program Pelindo yang merangkul masyarakat ini.
“Terima kasih Pelindo, semoga dengan adanya water taxi ini bisa memberi manfaat lebih kepada masyarakat terutama Tanjung Benoa,” ucap Made Wijaya.(*)
Kumpulan Artikel Bali