TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakilnya I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) menegaskan komitmennya dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan kota, mulai dari ekonomi inklusif, keberlanjutan lingkungan, hingga peningkatan layanan publik.
Hal itu disampaikan dalam pidato perdananya setelah dilantik untuk periode kedua di Ruang Sidang DPRD Kota Denpasar, Selasa 4 Maret 2025.
Baca juga: NYARIS Tewaskan Pasangan Kekasih di Ubud, Tak Main-main Kejahatan Remaja Asal Karangasem ini
"Kami yakin, dengan kolaborasi dan dukungan semua pihak, tantangan ini bisa kita ubah menjadi peluang untuk menciptakan Denpasar yang lebih maju, inovatif, dan sejahtera," ujar Jaya Negara.
Jaya-Wibawa menjabarkan lima misi utama pemerintahannya selama lima tahun ke depan hingga tahun 2030.
Baca juga: RUMAH di Monang Maning Denpasar Digeledah Pakai Anjing Pelacak, Pelaku Diancam Hukuman Mati
Kelimanya yaitu meningkatkan kemakmuran masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan, menjaga keamanan dan stabilitas kota, menegakkan tata kelola pemerintahan yang baik, mewujudkan SDM unggul berbasis teknologi, serta memperkuat jati diri masyarakat dengan budaya Bali.
Dalam kepemimpinan periode keduanya, Jaya Negara menyoroti permasalahan infrastruktur yang masih menjadi tantangan, seperti perbaikan jalan, penataan kabel, dan penerangan jalan.
Selain itu, kemacetan akibat meningkatnya jumlah kendaraan serta sistem transportasi yang belum optimal menjadi perhatian utama.
"Kami akan terus berupaya menata utilitas kota, mengatasi kemacetan, dan memperbaiki sistem pengelolaan sampah agar lebih berkelanjutan," jelasnya.
Berbagai kegiatan unggulan juga telah dirancang sebagai prioritas dalam pembangunan kota, mencakup sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi kreatif, serta penguatan kebudayaan.
Jaya Negara mengungkapkan bahwa berbagai capaian positif telah diraih selama periode pertama.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Denpasar sudah melampaui rata-rata provinsi dan nasional.
Sektor kesehatan menunjukkan pencapaian baik dengan cakupan Universal Health Coverage (UHC) mencapai 99,8 persen.
Dari segi ekonomi, Denpasar berhasil bangkit dari kontraksi akibat pandemi COVID-19.
"Tingkat kemiskinan turun menjadi 2.595 orang, dengan kemiskinan ekstrem hanya 0,00034 persen pada tahun 2023," katanya.
Stabilitas keamanan juga menjadi fokus, mengingat Denpasar sebagai kota wisata yang membutuhkan kondisi aman dan nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan.
Dalam aspek tata kelola pemerintahan, reformasi birokrasi terus diperkuat.
Denpasar berhasil meraih predikat A dalam Indeks Reformasi Birokrasi tahun 2024, serta memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 12 tahun berturut-turut.
Denpasar juga akan mengoptimalkan pelayanan publik berbasis digital, meningkatkan pendapatan daerah dengan sistem digitalisasi, serta memperluas implementasi zona integritas di berbagai perangkat daerah.
"Denpasar telah mencapai Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sebesar 3,96 di tahun 2024, mendekati angka sempurna," ungkap Jaya Negara.
Selain itu, tingkat pengangguran terbuka berhasil ditekan menjadi 2.114 orang, menurun drastis dibandingkan 2022 saat pandemi yang mencapai 5.084 orang.
Di bidang infrastruktur, indeks kualitasnya meningkat menjadi 74,73 persen pada tahun 2024, sementara indeks kualitas lingkungan hidup mencapai 61,14 persen.
"Tapi perjalanan masih panjang. Masih banyak tantangan yang harus kita hadapi bersama untuk menjadikan Denpasar kota yang lebih maju, berdaya saing, dan sejahtera," katanya.
Pihaknya juga menyusun program
Link and Match untuk menghubungkan serta menyesuaikan kompetensi pencari kerja dengan kebutuhan dunia kerja.
"Selain itu, guna mempermudah pelayanan publik, kami akan menyederhanakan sistem dengan mengintegrasikan seluruh layanan dalam satu aplikasi," paparnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan menghadirkan program pemberian insentif bagi peneliti muda guna mendorong inovasi.
Optimalisasi Graha Yowana Suci dan pengembangan kawasan ekonomi kreatif juga menjadi bagian dari langkah strategis kami.
Dalam pengembangan infrastruktur pihaknya akan melakukan pembangunan APJ hemat energi, pengembangan sarana jaringan utilitas terpadu (ducting kabel).
Juga pengelolaan sampah plastik dengan output berupa tas belanja dan paving.
"Selain itu, kami juga akan membentuk kelompok kerja pengelolaan lingkungan di setiap desa/kelurahan, memperbanyak teba modern, dan mendorong pemanfaatan teknologi di TPA Suwung," imbuhnya.
Pihaknya juga memastikan infrastruktur jalan tetap dalam kondisi baik, membangun underpass untuk mengurai kemacetan.
Serta membuka akses jalan baru yang menghubungkan Pelabuhan Sanur dengan By Pass Ida Bagus Mantra.
"Sebagai langkah terakhir, kami akan menyiapkan infrastruktur untuk penyediaan air siap minum bagi masyarakat," katanya. (*)