TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Bank Mandiri Taspen kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Keanekaragaman Hayati.
Kali ini, bantuan CSR difokuskan pada penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung Konservasi Penyu Sindu Dwarawati, Pantai Sindhu Sanur, Denpasar.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung dilakukan oleh Corporate Secretary Bank Mandiri Taspen, Errinto Pardede pada Sabtu, 17 Mei 2025 sore.
Baca juga: Simulasi Kredit Angsuran KUR BPD Bali Bulan Mei 2025, Syarat Pinjaman Mudah, Cukup Bawa Dokumen Ini
Ia menegaskan bahwa program CSR yang dijalankan perusahaan mencakup berbagai sektor, mulai dari sosial, pendidikan, lingkungan, hingga ekonomi.
Bantuan ini merupakan wujud perhatian Mandiri Taspen terhadap keberlanjutan ekosistem, khususnya di bidang lingkungan.
“Tahun lalu kami juga melaksanakan bantuan CSR kegiatan konservasi tukik di Pantai Pulau Santen, Banyuwangi. Sekarang, kami kembali berkontribusi dalam pelestarian penyu dengan mendukung konservasi di Sindu Dwarawati. Ini sangat membantu pengelola konservasi dalam memberdayakan tukik dan penyu yang bertelur di kawasan tersebut,” ujar Errinto.
Baca juga: Simulasi Kredit Angsuran KUR BRI Mei 2025, Pinjaman Rp1-70 Juta, Syarat Gampang Cukup Dokumen Ini
Selain mendukung konservasi penyu, Bank Mandiri Taspen ke depan juga menyalurkan bantuan di bidang bedah rumah dan penanaman pohon alpukat untuk meningkatkan ketahanan lingkungan dan ekonomi masyarakat.
“Kami dorong keterlibatan masyarakat lokal dan komunitas. Pemberdayaan masyarakat dilakukan secara berkelanjutan," paparnya.
Hal ini menurutnya sejalan dengan tiga pilar Mandiri Taspen yaitu Mantap Aktif, Mantap Sehat, dan Mantap Sejahtera.
Ketua Konservasi Penyu Sindu Dwarawati, I Made Winarta, menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan.
Menurutnya, kelestarian ekosistem laut sangat penting, dan kehadiran Mandiri Taspen memberikan dampak besar bagi efektivitas pengelolaan konservasi.
“Terima kasih kepada Mandiri Taspen yang telah memberikan kontribusi besar. Dana sebesar Rp60 juta telah kami implementasikan untuk penyediaan dua unit sumur bor air asin, empat papan nama, dan dua mesin pompa air,” ujar Winarta.
Ia menambahkan bahwa sebelumnya pengelola konservasi mengalami kendala dalam pengelolaan air, karena harus mengambil langsung dari laut.
Kini, dengan bantuan infrastruktur tersebut, proses pergantian air menjadi lebih mudah dan dapat dilakukan kapan saja.
“Pembesaran tukik sangat membutuhkan perhatian khusus terhadap ketersediaan air bersih. Sekarang jauh lebih ringan. Harapannya, pelestarian penyu bisa terus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan banyak pihak,” tutup Winarta.
Melalui program ini, Mandiri Taspen berharap dapat terus memperkuat kolaborasi antara dunia usaha, komunitas, dan pemerintah dalam menjaga kelangsungan hidup bumi dan ekosistem di dalamnya. (*)