TRIBUN-BALI.COM - Masyarakat di Desa Adat Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Gianyar, dikejutkan oleh adanya galian mencurigakan di setra atau kuburan setempat.
Kejadian tersebut diketahui, Sabtu, (17/5) pekan lalu, sekitar pukul 07.15 Wita. Awalnya warga mencurigai adanya orang yang dikubur secara diam-diam di sana.
Namun dalam penggalian kembali oleh Polsek Tegalalang bersama masyarakat menggunakan eskavator, di dalamnya tidak ada apapun.
Informasi dihimpun Tribun Bali, Jumat (23/5), bekas galian tersebut pertama kali dilihat oleh Ni Wayan Santi saat melaksanakan upacara munjung di lokasi kuburan. Setelah itu, hal tersebut dilaporkan ke prajuru adat.
Prajuru Desa Adat Sebatu bersama masyarakat lalu melakukan pengecekan ke lokasi dan melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Tegallalang. Polsek Tegallalang kemudian melakukan koordinasi dengan prajuru dan masyarakat untuk melakukan pembongkaran kembali bekas galian mencurigakan tersebut.
Baca juga: MISTERI 12 Kuburan Bayi di Demulih Digali, Aksi Penggalian Kuburan juga Terjadi di Desa Tiga
Baca juga: JADI Destinasi Pelayaran Wisata Dunia, Wamenpar Ni Luh Puspa Groundbreaking Pembangunan BMTH
Setelah dilakukan penggalian manual menggunakan sekop dan cangkul, nihil ditemukan adanya mayat atau barang lain yang dikubur di sekitar lokasi galian. Hanya ditemukan kain dan tulang belulang (tengkorak) bekas mayat yang sudah dikubur beberapa tahun silam.
Proses penggalian ulang dilaksanakan kembali pada hari Minggu, 18 Mei 2025, dengan menggunakan alat berat. Namun tetap tidak ditemukan apapun. Motif peristiwa ini masih belum dapat disimpulkan.
Kapolsek Tegalalang, AKP Ketut Wiwin Wirahadi saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Kata dia, pasca adanya laporan tersebut, telah dilakukan penggalian sebanyak dua kali, pertama dilakukan dengan alat manual, lalu dilakukan penggunakan ekskavator.
"Kasus ini sudah tidak dipermasalahkan lagi oleh warga. Karena setelah dilakukan penggalian sebanyak dua kali, tidak ditemukan apa yang awalnya diduga oleh warga," ujarnya. (weg)