TRIBUN-BALI.COM - Kasus TBC atau Tuberkulosis di Kabupaten Badung ternyata masih tinggi. Bahkan pada triwulan pertama yakni Januari-Maret Dinas Kesehatan setempat sudah menemukan ratusan kasus.
Bahkan kasus TBC di Badung ada ditemukan pada anak-anak. Selain itu juga pada penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Made Padma Puspita saat dikonfirmasi, Senin (26/5), tidak menampik hal tersebut. Pihaknya mengaku kasus TBC di Badung sudah ditemukan 26 persen pada triwulan pertama.
"Iya untuk kasus TBC, pada triwulan pertama sudah ditemukan sebanyak 197 kasus TBC," ujar dr Made Padma Puspita.
Baca juga: BAWA Prada Emas ke Malaysia Fashion Week, Desainer Lenny Hartono Ikuti Even Internasional di KL
Baca juga: Pelanggar dan Orangtua Dipanggil Polisi, Polres Jembrana Tindak Pengguna Knalpot Brong
Pihaknya mengaku estimasi kasus Tuberkulosis di Kabupaten Badung tahun 2025 mencapai 758 kasus. Namun kini sudah ditemukan sebanyak 197 kasus TBC atau sekitar 26 persern dari estimasi kasus.
"Jadi dari 197 kasus ada 12 kasus diantara merupakan kasus TBC Anak dan 11 kasus TB-HIV," bebernya.
Kendati demikian, angka keberhasilan pemgobatan atau Treatment Success Rate sudah sebesar 724. Hanya saja masih di bawah target nasional. "Untuk angka kematian ada 16 kasus," sambungnya.
Sementara itu, untuk tahun 2024 silam dr Padma mengaku dari estimasi 759 kasus, sudah ditemukan sebanyak 802 kasus TBC yang ditemukan atau sekitar 106 persen dari estimasi kasus.
"Dari semua kasus itu, ada 50 kasus diantara merupakan kasus TBC Anak dan 63 kasus TB-HIV. Dengan capaian Treatment Success Rate sebesar 87,2 % masih dibawah target nasional (90%)," jelasnya.
Lebih lanjut pihaknya menyebutkan pada tahun lalu, angka kematian mencapai 39 kasus," imbuhnya.
Sementara terkait dengan kabar vaksin TBC Gill Gates, dr Padma mengaku belum mendapat arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
"Untuk vaksin, kita soalnya belaum dapat arahan khusus dari Dinas Kesehatan provinsi dan Kementrian Kesehatan," imbuhnya sembari mengatakan kita tunggu saja arahan bagaimana tindaklanjut dari vaksin itu. (gus)