TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Gianyar meluncurkan program digitalisasi populasi anjing untuk mewujudkan Gianyar bebas rabies pada tahun 2030.
Program ini menggunakan sistem pendataan berbasis lokal anjing dengan memberikan kalung yang dilengkapi kode QR pada anjing peliharaan.
Kepala UPT 1 Keswan Gianyar, Nyoman Arya Darma, Selasa 17 Juni 2025, menyebutkan bahwa program ini sedang dalam uji coba di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati.
Dari hasil uji coba, populasi anjing yang sebelumnya 819 dalam pendataan didapati jumlah anjing 900 ekor.
Baca juga: Dinas Pertanian Denpasar Bali Gelar Safari Kesehatan Hewan, Beri Obat Cacing hingga Vaksin Rabies
"Jadi anjing yang terdata, diberikan kalung yang dilengkapi kode QR, sehingga bila kode QR terbaca, akan jelas siapa pemilik dan riwayat anjing tersebut," jelas Arya Darma.
Arya Darma menjelaskan bahwa ke depan, setiap pemilik anjing wajib mendaftarkan kepemilikan anjing peliharaannya dan Distannak akan memberikan kalung.
"Ini sedang uji coba dan masyarakat sangat antusias mendaftarkan kepemilikan. Dari pendataan didapati sebagian peliharaan adalah anjing ras (luar Bali) dan sebagian kecil adalah anjing liar," ujarnya.
Dengan teknologi berbasis data digital ini, Distannak bisa melakukan pendataan terutama tindakan untuk menekan populasi anjing di suatu desa.
Sedangkan bila terjadi penularan sebaran rabies dan dengan basis data, bisa segera dilakukan langkah antisipasi atau eliminasi selektif.
"Nanti dengan mudah bisa melihat, kalau sudah ada kalung maka sudah terdata, kalau belum berkalung bisa liar atau belum terdaftar," bebernya.
Tercatat jumlah populasi anjing per akhir 2024 sebanyak 88.824 ekor, dengan populasi terbanyak masih didominasi 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Sukawati 21.344 ekor, Gianyar 16.107 ekor, dan Blahbatuh 11.461 ekor.
Selain vaksinasi, juga telah dilaksanakan eliminasi terhadap anjing yang diduga positif rabies sebanyak 200-an ekor.
Arya Darma berharap program ini dapat membantu mewujudkan Gianyar bebas rabies pada tahun 2030, bahkan berusaha untuk mewujudkannya lebih awal pada tahun 2028.
"Sekali pun target 2030 Gianyar Bebas Rabies, kita (Distannak) berusaha di tahun 2028 program ini sudah terealisasi dan Gianyar Bebas Rabies sudah terwujud," jelas Arya Darma. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar