TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Penutupan TPA Suwung, Denpasar, Bali, untuk kabupaten selain Denpasar dan Badung, ditegaskan tidak berdampak pada sampah di Kabupaten Gianyar.
Hal tersebut dikarenakan selama ini Gianyar tidak membuang sampah ke sana, karena telah memiliki TPA Temesi dan puluhan TPS3R yang tersebar di masing-masing desa.
Berdasarkan data Pemkab Gianyar, diketahui pada Juli 2025, data timbulan sampah per harinya di Kabupaten Gianyar sekitar 539,9 ton yang berasal dari sampah rumah tangga dan sejenisnya, jumlah itu terdiri dari sampah perkotaan sebanyak 239,58 ton per hari, sampah pedesaan sebanyak 299,32 ton per hari, dan sebanyak 0,50 ton per hari berupa limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Dari total tersebut, sampah yang berhasil diolah dari sumber sebanyak 73,9 ton per hari.
Baca juga: TPA Suwung Tutup, Sampah di Destinasi Wisata Badung Berjubel
Sedangkan sampah perkotaan dan desa yang belum memiliki TPS3R masih membawa sampah atau residu sampah ke TPA Temesi rata-rata sebanyak 466 ton per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, Ni Made Mirnawati, Senin 4 Agustus 2025 mengatakan, selama ini Gianyar memang tidak pernah membawa sampah ke TPA Suwung.
Hal tersebut atas berbagai pertimbangan, salah satunya adalah efisiensi anggaran bahan bakar minyak (BBM).
"TPA Suwung adalah TPA regional, yang digunakan oleh Sarbagita. Namun selama ini, Kabupaten Gianyar tidak mengirim sampah ke TPA Suwung, dengan pertimbangan Gianyar sudah memiliki TPA dan efesiensi anggaran BBM serta waktu pengiriman sampah ke Suwung," ujarnya.
Karena hal tersebut, Mirna menilai, penutupan TPA Suwung tidak berpengaruh pada kondisi sampah di Gianyar.
Meski demikian, pihaknya meminta agar masyarakat mengurangi penggunaan sampah sekali pakai untuk mengantisipasi TPA Temesi overload.
Pihaknya juga terus mendorong agar TPS3R yang ada di setiap desa, bisa berjalan efektif untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Temesi.
Sebab, lahan TPA Temesi yang relatif terbatas, jika timbulan sampah tak ditekan, maka usia pakainya tidak akan bertahan lama.
"Penutupan TPA Suwung, tidak mempengaruhi aktivitas pengelolaan sampah di Gianyar, karena sampah Gianyar ditempatkan di TPA Temesi. Dan untuk TPA Temesi, karena bukan TPA regional, maka TPA Temesi hanya menerima sampah dari Gianyar. Namun kami harap, masyarakat mulai mengurangi timbulan sampah rumah tangga, dan mengefektifkan TPS3R agar TPA Temesi tidak overload," tegasnya.
Di sisi lain, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Gianyar terus menggaungkan sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dengan Metode Tebe Modern.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan aktif keluarga, khususnya para ibu rumah tangga, dalam pemilahan dan pengelolaan sampah dari rumah tangga sebagai langkah awal menjaga kelestarian lingkungan.