Seputar Bali

K3m4tian Misterius 2 Pria di Bali, Tenggak Racun, Sebut Gestur Ada Kemungkinan Kaum LGBT?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - K3m4tian Misterius 2 Pria di Bali, Tenggak Racun, Sebut Gestur Ada Kemungkinan Kaum LGBT?

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sebuah penemuan mayat heboh di Denpasar, Bali usai kedua korban ditemukan meninggal akibat menenggak racun.

Satu hal yang menjadi kasus yang misterius adalah, kedua korban yang berjenis kelamin pria ini sangat jarang berkomunikasi.

Kedua korban diketahui berinisial BH (37) dan MP (49) dengan menenggak racun tikus.

Kedua korban diketahui kerap keluar masuk dan beraktivitas bersama di sebuah apartemen di Kota Denpasar, Bali. 

Baca juga: Audit BPKP Ungkap Temuan Penyalahgunaan Izin UMKM di Bali, Banyak Celah Digunakan WNA

Mayat MP ditemukan di atas kasur dan BH di atas lantai, pada Rabu 20 Agustus 2025 di waktu mereka seharusnya check out dari apartemen setelah sekitar sebulan menginap.

"Iya, keduanya sering terlihat aktivitas bersama," kata penjaga apartemen, Kadek saat dijumpai Tribun Bali di TKP apartemen yang berlokasi di Denpasar Barat, pada Kamis 21 Agustus 2025.

Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian untuk mengetahui motif sebenarnya keduanya nekat melakukan hal tak pantas tersebut. 

Sebab, keduanya menghapus jejak digital di handphone masing-masing diduga emang sengaja dilakukan sebelum mengakhiri hidupnya. 

Disinggung mengenai gestur dari kedua laki-laki ini apakah mereka murni teman laki-laki atau ada hubungan khusus sesama jenis, Kadek tidak ingin berspekulasi jauh.

Baca juga: Heboh PBB-P2 Naik 3.500 Persen di Badung, DPRD Ajukan 7 Poin ke Pemerintah Pusat, Batal Naik?

JENAZAH - Penemuan jenazah 2 laki-laki di sebuah aparteman di Jalan Imam Bonjol, Denpasar Baratm Denpasar, Bali, pada Rabu 20 Agustus 2025. (Istimewa)

Baca juga: Banyak WNA Salahgunakan Izin Usaha di Bali, Rai Mantra Sebut Aturan Nominal Transaksi Sangat Rendah

Namun, Kadek menjelaskan bahwa jika dilihat dari, gestur memang tidak seperti teman antara laki-laki pada umumnya.

"Ya sepertinya kemungkinan (sesama jenis,-Red) tapi itu hanya dugaan, kayaknya ya,”

“Kalau dilihat dari gestur luarnya, kalau pastinya tidak tahu, data handphone semuanya dihapus," ujar dia.

"Kalau orang tahu nggak ciri-ciri sesama jenis, kan kelihatan, tapi untuk memastikannya kita tidak berani, mungkin bisa dipastikan dari riwayat di handphone, percakapan," sambungnya.

Penjaga hanya berinteraksi saat membersihkan kamar korban terakhir dibersihkan baru sekitar seminggu yang lalu.

Disinggung apakah sempat ada keributan, penjaga mengaku tidak pernah ada keributan di kamar keduanya.

"Biasanya say hello aja kalau mau ke parkir, jarang interaksi padahal lama di sini, seringnya bareng kalau keluar, ke mana-mana berdua, tamu lain ngobrol, mereka tidak," jabar Kadek. 

"Tidak ada keributan, mereka di atas kami di bawah tapi tidak pernah dengar kalau misal ada keributan, kalau ada orang lain ke kamar kan kami tidak tahu," imbuh dia.

Sementara itu upacara pembersihan kamar bekas jenazah masih menunggu proses penyelidikan kepolisian yang diharapkan segera selesai.

"Kita penjaga juga berharap secepatnya, kan suasananya pasti beda, saya juga merasakan berbeda, biar segera dilakukan upacara," pungkasnya. (*)

Berita Terkini