Berita Bali
254 Film dari 59 Negara Dihadirkan di Festival Film Pendek MFW11 yang Digelar di Bali
254 Film dari 59 Negara Dihadirkan di Festival Film Pendek MFW11 yang Digelar di Bali
Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Festival film pendek internasional Minikino Film Week 11 (MFW11) akan kembali digelar di Bali.
MFW11 berlangsung pada 12–19 September 2025 dan hadir di berbagai titik di seluruh Bali, dengan pusat kegiatan di Dharma Negara Alaya dan MASH Denpasar.
Pada pelaksanaan kali ini akan menghadirkan 254 film pendek dari 59 negara dan tersusun dalam 34 program yang diputar di berbagai lokasi.
Sepanjang periode festival akan berlangsung 196 aktivasi kegiatan, termasuk pemutaran publik, diskusi, market, hingga aktivitas edukasi.
Salah satu program utama yang paling ditunggu adalah Short Film Market, yang memasuki edisi ketujuh.
Koordinator Short Film Market, Putu Wulandari Dyana menjelaskan, Short Film Market adalah ruang di mana energi ekosistem film pendek terasa paling hidup.
"Di sinilah pembuat film dan profesional saling bertemu, berbagi pengalaman, dan menemukan peluang kerja sama," paparnya.
MFW11 juga memperkuat jejaring internasional melalui Bali–Glasgow Filmmaker & Programme Exchange, kolaborasi dengan Glasgow Short Film Festival (GSFF) yang didukung oleh British Council – Connections Through Culture.
Program ini menghadirkan pertukaran filmmaker dan program film antara Bali dan Skotlandi
Direktur Festival, Edo Wulia menjelaskan, film pendek memiliki kekuatan untuk menjembatani jarak antar bahasa, budaya.
"Juga antara mimpi dan harapan, dan akhirnya menjadi jembatan hubungan antar manusia,” paparnya.
Ia menjelaskan, tahun ini, MFW11 menghadirkan semangat baru yakni menaruh audiens sebagai pusat festival.
Visual utama karya ilustrator Beng Rahadian menampilkan 11 karakter penonton, terinspirasi dari beragam pengalaman sinematik para penikmat film pendek.
MFW11 juga menghadirkan pengalaman menonton yang lebih setara melalui Sinema Inklusif.
Terdapat 5 film ber-Audio Description untuk penonton dengan hambatan visual dan 5 film dengan Subtitles for the Deaf and Hard of Hearing (SDH).
Selain itu, MFW Education menghadirkan pengalaman belajar berbasis film pendek untuk anak-anak, remaja, sekolah, dan komunitas di berbagai wilayah Bali.
Hampir 60 film pendek dalam 10 program disertai Panduan Nonton dan Belajar untuk mendorong diskusi kritis.
“Film pendek memicu rasa ingin tahu, membangun empati, dan melatih daya pikir kritis. Itulah sebabnya kami bekerja sama dengan sekolah dan komunitas untuk memperluas akses dan menghadirkan pengalaman menonton yang mendalam," papar Ritaro Hari Wangsa, Tim MFW Education.
Semua inisiatif MFW11 bertujuan merawat ekosistem film pendek yang sehat dan berkelanjutan.
Dengan mempertemukan penonton, pembuat film, komunitas, dan profesional industri, festival ini menjadi ruang di mana cerita-cerita bertemu dan masa depan perfilman pendek dirancang bersama.
Fransiska Prihadi, selaku Direktur Program MFW11 menyebut, di tengah dunia yang penuh perubahan, film pendek menjadi alternatif cara kita membaca zaman dan keluar dari ruang arus utama pemberitaan publik.
"Setiap film pendek di MFW11 adalah undangan untuk berhenti sejenak, mendengar, dan membuka diri pada pengalaman hidup yang seringkali personal bagi para pembuat film dari seluruh dunia, termasuk Indonesia," paparnya. (*)
Menperin Agus Gumiwang Belanja Lebih dari Rp200 Juta di IKM Bali Bangkit, juga Beli Endek Kuning |
![]() |
---|
Berbelanja Lebih Dari Rp200 Juta di IKM Bali Bangkit, Menperin Agus Gumiwang Beli Endek Kuning |
![]() |
---|
Buka Sampai Akhir Jabatan Koster, Disperindag Sebut Pendapatan IKM Bali Bangkit Rp30 Juta Perhari |
![]() |
---|
Jumlah Sentra IKM di Bali Hanya Empat, Kemenperin Minta Sentra IKM Ditambahkan |
![]() |
---|
Festival Film Pendek MFW11 Kembali Digelar di Bali, Hadirkan 254 Film dari 59 Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.