Banjir di Bali

9 KORBAN JIWA, Banjir Kepung Bali, BPBD Update 2 Masih Dicari, Ini Rekap Bencana 10 September 2025!

Banjir di Tukad Badung, Pasar Badung, Denpasar korban 4 meninggal dunia, 2 dalam pencarian. Banjir di Jembrana 2 meninggal dunia,

Komang Agus/TRIBUN BALI
AMBROL - Bangunan di pinggir Tukad Badung ambrol pasca dilanda hujan lebat non stop dan banjir bandang. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — BPBD Provinsi Bali, melakukan update pasca bencana banjir melanda Bali pada Rabu 10 September 2025.

Eka Saputra, Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Bali, memaparkan berdasarkan peringatan dini cuaca wilayah Bali dari BMKG, hujan berlangsung terus-menerus sejak Selasa, 9 September 2025 dini hari.

Update peringatan dini masih berlangsung 10 September 2025 pukul 17.30 Wita. “BPBD Provinsi Bali telah menerima 180 laporan kejadian bencana di beberapa wilayah,” jelasnya. 

Baca juga: RATUSAN Warga Mengungsi Akibat Banjir, Klungkung Putuskan Status Tanggap Darurat

Baca juga: BANJIR Terjang Area Basement Sejumlah Gedung Puspem Badung, Mobil & Motor Dinas Banyak Terendam Air!

Baca juga: DINSOS Bali Bersama Kemensos Salurkan Bantuan Kebutuhan Dasar Untuk Warga Terdampak Banjir  

Kondisi basement di Dinas Sosial Badung, dengan sejumlah kendaraan dinas yang terendam air pada Rabu 10 September 2025.
Kondisi basement di Dinas Sosial Badung, dengan sejumlah kendaraan dinas yang terendam air pada Rabu 10 September 2025. (ISTIMEWA)

 

1. Banjir di 127 (seratus dua puluh tujuh) titik, yaitu :

- 81 (delapan puluh satu) titik di Kota Denpasar

- 14 (empat belas) titik di Kabupaten Gianyar

- 12 (dua belas) titik di Kabupaten Badung

- 8 (delapan) titik di Kabupaten Tabanan

- 8 (delapan) titik di Kabupaten Jembrana

- 4 (empat) titik di Kabupaten Karangasem

 

2. Tanah longsor di 20 (dua puluh) titik, yaitu :

- 12 (dua belas) titik di Kabupaten Karangasem

- 5 (lima) titik di Kabupaten Gianyar

- 2 (dua) titik di Kabupen Klungkung

- 1 (satu) titik di Kabupen Badung

 

3.  Pohon tumbang di 14 (empat belas) titik, yaitu :

- 5 (lima) titik di Kabupaten Karangasem

- 5 (lima) titik di Kabupen Klungkung

- 2 (dua) titik di Kabupaten Gianyar

- 2 (dua) titik di Kabupen Badung

 

4. Jembatan jebol/putus rusak di 2 (dua) titik, yaitu :

- 1 (satu) titik di Kabupaten Gianyar

- 1 (satu) titik di Kabupaten Karangasem

 

5. Penyengker jebol di 4 (empat) titik, yaitu :

- 3 (tiga) titik di Kabupaten Karangasem

- 1 (satu) titik di Kabupaten Badung

 

6. Senderan Jebol di 7 (tujuh) titik di Kabupaten Karangasem

 

7. Tembok Jebol di 4 (empat) titik, yaitu :

- 2 (dua) titik di Kabupaten Gianyar

- 1 (satu) titik di Kabupaten Badung

- 1 (satu) titik di Kabupaten Karangasem

 

8. Jalan rusak di 1 (satu) titik di Kabupaten Karangasem

 

9. Bangunan roboh/jebol di 1 (satu) titik di Kota Denpasar

 

Saat ini operasi lapangan difokuskan pada upaya evakuasi warga terdampak, pembersihan daerah yang sudah surut air dan koordinasi penanganan darurat bersama BPBD kabupaten/kota, Tagana, Basarnas, PMI, Damkar, DKLH, Dinas PUPR, Dinkes dan instansi terkait lainnya. Berdasarkan laporan yang diterima, kejadian ini juga mengakibatkan :

Banjir di Tukad Badung, Pasar Badung, Denpasar korban 4 meninggal dunia, 2 dalam pencarian. Banjir di Jembrana 2 meninggal dunia, di Kelurahan Dauh Puri, Denpasar 1 meninggal dunia, Banjar Klecung Umalas Kerobokan Kelod, Kabupaten Badung 1 meninggal dunia dan Tembok rumah roboh di Desa Temesi Kecamatan Gianyar 1 meninggal dunia

“Total korban meninggal dunia capai 9 orang. Dan dalam pencarian 2 orang,” imbuhnya. Pos Pengungsian tersedia di 1 titik yaitu di SD 25 Pemecutan, Kota Denpasar. Jumlah warga yang mengungsi 8 orang dengan rincian balita (1L) dan Dewasa (3L/4P). Serta 1 titik di Banjar Dakdakan, Peguyangan, Kota Denpasar jumlah pengungsi 75 orang.

“Demikian kami sampaikan sebagai laporan awal, perkembangan lebih lanjut akan kami laporkan secara berkala,” tutupnya. 

BANJIR - Kondisi basement Pasar Badung yang tenggelam oleh air Tukad Badung yang meluap dan mengakibatkan korban jiwa.
BANJIR - Kondisi basement Pasar Badung yang tenggelam oleh air Tukad Badung yang meluap dan mengakibatkan korban jiwa. (TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA)

Banjir Kepung Bali 

Banjir parah menerjang Kota Denpasar dan sekitarnya pada Rabu, (10/9) bertepatan dengan Pagerwesi. Air Tukad Badung yang meluap menyebabkan banjir mengenai hampir semua bantaran Tukad Badung dari hulu hingga selatan. Banjir ini dianggap yang paling parah sejak puluhan tahun di Denpasar.

Banjir bandang melanda Kota Denpasar setelah dua hari berturut-turut diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Selain menimbulkan korban jiwa juga menimbulkan kerusakan materiil, bahkan beberapa titik perkotaan porak poranda. 

Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali dari Polda Bali hingga petang kemarin, sebanyak 5 orang ditemukan meninggal dunia. “Tim Sar Gabungan Polda Bali menemukan 5 orang dalam kondisi meninggal dunia dan 6 orang dilaporkan keluarga hilang,” ungkap Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy.

Dijelaskannya identitas masing-masing korban meninggal dunia atas nama Ni Wayan Lenyod, perempuan yang ditemukan di Sungai Taman Pancing dan sudah teridentifikasi.

Kemudian seorang perempuan yang belum teridentifikasi ditemukan di kawasan Benoa. Ketiga, Nadira, perempuan yang ditemukan di Sungai Taman Pancing dan sudah teridentifikasi serta sudah diserahkan ke pihak keluarga.

Selanjutnya ⁠Endang Cahyaning Ayu peremuan yang ditemukan meninggal dunia di Uma Alas diidentifikasi di RSUD Mangusada, dan Rio Saputra, laki-laki berusia 20 tahun ditemukan di sungai di Ubung.

Sementara itu korban hilang sesuai dengan laporan keluarga diperkirakan korban banjir, sampai saat ini berjumlah 6 orang. Adalah Made Suwitri (43) perempuan, Tasnim (54) perempuan, Farwa Husein (32) laki-laki. Selanjutnya, Maimunah, Ni Ketut Merta dan Ni Nyoman Sari ketiganya berjenis kelamin perempuan. 

“Untuk jenazah yang ditemukan berada di RS Prof Ngoerah bagi keluarga yang merasa memiliki keluarga hilang terkait korban banjir di Wilkum Bali silahkan menghubungi Posko DVI Ante Mortem,” ujarnya.

Sebanyak 6 unit toko yang berada di kawasan Jalan Sulawesi Denpasar tergerus air. Toko tersebut tergerus dikarenakan air Tukad Badung Denpasar meluap pada pagi sekitar pukul 03.00 Wita. Enam toko yang terdampak yakni Ayari Batik Bali, Armana Batik, Centrum, Tasnim, Kiki Textile, dan Sai Kreshna.

Dari kejadian tersebut, terdapat 6 orang korban. Dari 6 tersebut 3 orang selamat dan 3 masih dalam pencarian. 

Keenam orang yang menjadi korban yakni pemilik Tasnim bernama Tasnim (54) belum ditemukan dan anaknya Farwa (30) sudah ditemukan.

Sementara 4 lainnya pemilik Centrum, Maimunah (75) belum ditemukan, anaknya bernama Nadira (47) sudah ditemukan, lalu cucunya Khusay (23) sudah ditemukan dan Muis (50) menantunya belum ditemukan. 

Banjir di Denpasar terjadi di 62 titik. Banyak kerusakan yang terjadi bahkan dilaporkan masih ada yang belum ditemukan karena terseret arus. Hal itu diungkapkan Pembina Arjuna Rescue Basarnas Bali, Brama Budiyanto. Menurut Brama, ketinggian air akibat banjir ada yang mencapai 1,5 meter. “Ketinggian air mencapai 1,5 meter, karena ada warga yang sampai ke atap,” paparnya.

Ia juga menyebutkan, di kawasan Jalan Maruti Kampung Wanasari Denpasar banyak rumah yang hancur. “Jadi semua dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Denpasar, BPBD Bali, Basarnas, TNI, Polri turun,” paparnya.

Dirinya juga menyebut di Kampung Jawa ada satu orang hanyut. Namun korban bisa diselamatkan. “Di (Jalan) Pulau Biak ada bayi di atas genteng. Diselamatkan tim SAR,” paparnya.  

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara menyebutkan, ada 7 titik terparah yang dilanda banjir di Denpasar. Dari jumlah tersebut berlokasi di Kesiman Kertalangu, Padangsambian Kaja, Pura Demak, Panjer, Pemogan dan Sidakarya, dan Pasar Kumbasari. Menurut Jaya Negara, beban air Tukad Badung yang tinggi membuat air meluber. “Air sudah tinggi dari jam 2 pagi. Saya jam 4 sudah turun bersama Pak Wakil,” paparnya. 

Jaya Negara juga menyebut ini yang paling parah sejak ia lahir. “Umur segini, baru sekarang lihat (banjir besar),” kata Jaya Negara.

Di mana Jaya Negara sendiri lahir pada tahun 1966, sehingga ia kini berusia 59 tahun. Dirinya mengatakan, sudah menerjunkan semua tim untuk melakukan evakuasi termasuk pembersihan. Salah satunya adalah pembersihan Pasar Kumbasari yang terendam sangat parah. Selain itu, basement Pasar Badung Denpasar juga terendam dan dikabarkan ada beberapa mobil yang terendam di dalamnya.

“Kami ada tim untuk bersih-bersih di Pasar Kumbasari. Kami minta kepala pasar untuk menghitung jumlah kerugian pedagang,” paparnya.

Nantinya, untuk ganti rugi pedagang, pihaknya akan mengambil dari dana bencana APBD Kota Denpasar. Selain itu, ada juga rumah, mobil, hingga korban jiwa yang terdampak. Terkait kerugian di desa/kelurahan, pihaknya meminta kades/lurah untuk mendata. 

Pihaknya juga telah membuat posko untuk mencari orang hilang. “Kades lurah mendata kerugian di desa, berapa kerugiannya masih didata,” paparnya.

Titik pengungsian juga telah dibuat, seperti di Kesiman Kertalangu, dan Padangsambian Kaja menggunakan banjar. “Semua wilayah di pinggir Tukad Badung kena imbas. Kades lurah sementara kami jadikan bapak angkat. Puskesmas juga sudah turun tangan,” paparnya. 

Pihaknya juga menetapkan status tanggap darurat bencana pasca banjir bandang. Namun demikian, saat ini pihaknya masih fokus melakukan evakuasi pada titik-titik banjir. “Sekarang kami evakuasi dulu. Buat status darurat bencana,” kata Jaya Negara.

Ia menambahkan status darurat bencana tersebut dijadikan dasar untuk mengeluarkan anggaran darurat kebencanaan. Terkait ketinggian banjir, ia menyebut di Kesiman Kertalangu sampai menyentuh plafon rumah.  
Petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar terus menerima laporan permintaan bantuan evakuasi korban banjir. Di Perumahan Wiraraja, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, tim melakukan evakuasi warga yang memerlukan penanganan medis. 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar I Nyoman Sidakarya, juga langsung turun ke lapangan untuk memberikan atensi wilayah yang terdampak banjir. “Awal pergerakan personel sempat menemui kendala karena banyak akses jalan yang tergenang banjir hingga tidak bisa dilintasi rescue truck, tapi saat ini sudah ada di lokasi,” kata Sidakarya.

Ia menambahkan sampai dengan saat ini tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar sudah menyebar di lokasi yang terdampak parah, diantaranya Pulau Misol, Pulau Biak 1, Pura Demak dan wilayah Teuku Umar.

Posisi tim Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar dan unsur SAR lainnya dari BPBD dan PMI yang berada di Pulau Misol, sampai pukul 11.00 WITA telah mengevakuasi 2 balita, 2 lansia dan 3 orang dewasa.

Informasi lain dari kelian di Pulau Biak 1, seluruh warganya telah berada di posisi aman di Balai Banjar. 
Sementara itu Kepala Kasi Operasi dan Kesiapsiagaan SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Juni Antara bersama tim melaksanakan upaya evakuasi. 

“Sampai dengan saat ini kami masih terus mengupdate data dengan BPBD, terkait permintaan evakuasi atau pun data korban yang sudah terevakuasi, sehingga menyeluruh bisa tersisir dan data tidak simpang siur,” jelas Juni Antara. (sup/ian/zae)

Pemkot Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar resmi menetapkan status tanggap darurat bencana setelah banjir bandang, Rabu (10/9). Status ini berlaku sejak pukul 16.30 Wita dan akan berjalan selama tujuh hari ke depan. Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, menyampaikan bahwa penetapan status tanggap darurat dimaksudkan agar Bantuan Tak Terduga (BTT) dapat segera dicairkan untuk membantu warga terdampak.

“Dengan status tanggap darurat, kami bisa segera menyalurkan dana BTT untuk membantu korban banjir, baik yang terdampak langsung, pedagang, maupun pemilik rumah, termasuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak,” ujar Jaya Negara.

Ia merinci, bantuan pemerintah bagi korban meninggal dunia maksimal Rp 15 juta, pedagang yang usahanya terdampak maksimal Rp 10 juta, dan rumah warga maksimal Rp 100 juta. Sementara untuk fasilitas umum, dana BTT akan digunakan agar Dinas PUPR bisa segera menangani kerusakan jalan maupun infrastruktur publik lainnya.

Selain menetapkan status darurat, Pemkot Denpasar juga telah mendirikan Posko Terpadu di Kantor Wali Kota yang terhubung dengan posko di kecamatan, desa, dan kelurahan. Penanganan darurat dilakukan oleh BPBD Kota Denpasar dengan dukungan BPBD Provinsi Bali.

“Posko-posko di lapangan dilengkapi pelayanan dari Dinas Sosial hingga Dinas Kesehatan, termasuk distribusi obat-obatan. Semua OPD sudah kami kerahkan untuk bergerak cepat,” tambahnya.

Menurut Jaya Negara, banjir kali ini dipicu oleh meningkatnya debit air di hulu sungai akibat curah hujan ekstrem.  Ia pun meminta para lurah dan desa untuk segera melakukan pendataan lengkap terhadap warganya yang terdampak, agar bantuan bisa segera disalurkan. “Dengan adanya status ini, kami ingin memastikan penanganan bencana bisa lebih optimal, dampak lanjutan bisa diminimalisir, dan aktivitas masyarakat dapat segera pulih,” pungkasnya. (sup)

Dinsos Salurkan Bantuan dari Kasur hingga Susu 

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Denpasar sudah mulai melakukan distribusi bantuan ke titik pengungsian akibat banjir bandang pada Rabu (10/9). Logistik yang didistribusikan mulai dari kasur, makanan, hingga susu. Hal itu diungkapkan Kepala Dinsos Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati. Laxmy menyebutkan, titik pengungsian berada di desa lurah masing-masing. “Titik pengungsian ada di desa lurah masing-masing, titik terdekat. Kami kirimkan logistik ke sana sesuai dengan informasi yang kami terima,” paparnya.

Laxmy menambahkan, pihaknya membuat posko Dinsos di Pusat Layanan Disabilitas dan dari sana bantuan didistribusikan ke desa lurah.Beberapa wilayah pun sudah mendapat distribusi bantuan sejak pagi seperti Tegal Kerta, Kesiman Kertalangu, Dauh Puri Kaja, Kesiman Petilan, Dauh Puri, hingga Kelurahan Pemecutan.
“Di Kesiman Petilan kami ada evakuasi balita. Di Dauh Puri juga ada bayi kembar kami sudah berikan susu,” paparnya. 

Di tempat lain, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Provinsi Bali bersama Kementerian Sosial serta Dinas Sosial kabupaten/kota juga menyalurkan bantuan kebutuhan dasar bagi warga terdampak. 

Kepala Dinsos P3A Provinsi Bali, Anak Agung Sagung Mas Dwipayani mengatakan, meski di Denpasar tidak ada warga yang mengungsi, pihaknya tetap melakukan asesmen langsung ke rumah tangga yang terdampak.

“Di sini kami melihat warga-warga sudah membersihkan rumah masing-masing dan bantuan yang diberikan oleh Dinas Sosial Provinsi bersama dengan Dinas Kota Denpasar bersama juga dengan Kemensos yaitu kebutuhan dasar seperti selimut, karena mungkin mereka selimutnya pada basah dan mereka kedinginan, kemudian kasur lipat, kemudian permakanan dan juga family kid,” ungkap Sagung Mas. 

Lebih lanjutnya ia menambahkan, bantuan tersebut diprioritaskan bagi kelompok rentan seperti bayi, lansia, dan warga yang sakit. “Bagi yang punya bayi, bagi yang punya warga sakit atau lansia itu kita support. Dan saat ini sudah didistribusikan langsung oleh Bu Sekretaris Kelurahan Dauh Puri beserta Lurah dan jajaran dan juga para kaling. Di sini kita memastikan semua sudah mendapatkan kebutuhan dasar,” katanya.

Terkait jumlah bantuan yang disalurkan, Dwipayani menyebut masih dalam proses pendataan. Namun, distribusi bantuan telah berjalan untuk wilayah Denpasar, Klungkung, Jembrana, dan kabupaten lainnya.
“Jadi, yang jumlah bantuan yang diberikan itu tentu saja sampai ini belum bisa kita kalkulasi secara tepat tapi kurang lebih 200 sampai 500 (jenis bantuan) sudah jalan. Sampai saat ini baru di Denpasar. Itu termasuk family kid, selimut, kasur lipat, permakanan sedang kita total juga,” ungkapnya.

Sementara itu, penanganan khusus juga dilakukan bagi perempuan dan anak. Dwipayani menyebut terdapat dua bayi di Kesiman yang sudah dievakuasi ke Yayasan Remagi Bali oleh Dinas Sosial Kota Denpasar dan mendapatkan dukungan logistik. 

Selain itu, seorang ibu hamil juga dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Darat Denpasar karena fasilitas kesehatan di wilayah terdampak belum dapat berfungsi optimal. Dwipayani menegaskan, pihaknya bersama tagana di seluruh Bali akan terus melakukan pemantauan dan asesmen agar penyaluran bantuan sesuai dengan kebutuhan warga terdampak banjir. (sup/sar)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved