Kereta Bawah Tanah Bali

BELUM Jelas! Nasib Lanjutan Proyek Kereta Bawah Tanah Bali Terluntang-Lantung

Proyek pembangunan kereta bawah tanah atau Bali Urban Subway belum ada kejelasan terkait kelanjutannya hingga saat ini.

ISTIMEWA
KOSONG - Lahan yang dulu dipakai untuk ngeruwak di Sentral Parkir Kuta Badung terlihat kosong dan ditumbuhi rumput. 

TRIBUN-BALI.COM - Proyek pembangunan kereta bawah tanah atau Bali Urban Subway belum ada kejelasan terkait kelanjutannya.

Padahal, sudah setahun lebih prosesi upacara Ngeruwak sebagai tanda awal dimulainya pada Rabu 4 September 2024 di Sentral Parkir Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Lahan yang dulu dipakai untuk ngeruwak di Sentral Parkir Kuta terlihat kosong dan ditumbuhi rumput. 

Direktur Utama (Dirut) PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) Ervan Maksum mengakui upacara ngeruwak sudah satu tahun berlalu dan belum ada progres pembangunan kereta.

Baca juga: Setahun Lebih Berlalu, Belum Ada Kejelasan Pembangunan Kereta Bawah Tanah di Bali 

“Iya benar, sudah setahun tidak terasa. Karena ada pergantian, baik itu di pemerintah, baik Gubernur, Bupati juga di Dinas Perhubungan dan SBDJ,” katanya pada Kamis (30/10). 

Lebih lanjut ia mengatakan, banyak arahan baru yang masih dibahas karena banyaknya pergantian pimpinan.

“Memang MRT adalah salah satu alternatif moda. Nah, karena banyak pergantian tentunya banyak arahan-arahan baru yang sedang dibahas, utamanya dalam menyelesaikan persoalan lalu lintas dan masalahnya,” imbuhnya. 

Sebelumnya, update progres pembangunan kereta di Bali ketika dikonfirmasi, Komisaris PT. SBDJ, Dodi Miharjana mengatakan hingga kini proses pembangunan kereta cepat di Bali sesuai Request For Quotation (RFQ) pada 5 tahapan. 

Tahapan pertama Qualified Applicant (QA). Kedua penandatanganan Pre-Development Agreement, ketiga pelaksanaan Joint Study & Design Outline (JS & DO), keempat Project Preparation dan kelima Project Execution.

“Saat ini masih di tahap ketiga,” jelasnya pada Rabu 16 Juli 2025. 

Baca juga: PROYEK Kereta Bawah Tanah Belum Jelas Kelanjutannya, Jangan Sampai Bali Urban Subway Hanya Wacana!

Penjadwalan untuk memulai pengeboran jalur bawah tanah pada Mei 2025, setelah alat berat termasuk Tunnel Boring Machine (TBM) tiba pada April 2025, Dodi mengatakan hal tersebut belum dapat dilakukan.

“Belum, TBM disiapkan parallel dengan proses Feasibility Study (FS) supaya bisa lebih cepat eksekusinya. Tapi studinya belum final jadi TBM juga belum dikirim,” sambungnya. 

Ia juga menjelaskan jadwal semula final FS diserahkan ke SBDJ akhir Desember 2024.

“Target selesai review (FS) bulan Maret 2025. Tetapi banyak aspek teknis di lapangan yang perlu ditambahkan. Jadi kita extend sambil melihat progresnya,” kata dia. (sar) 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved