Banjir di Bali
37 SD dan SMP di Denpasar Bali Terdampak Banjir, Tembok Roboh hingga Plafon Jebol
Pasca banjir dan hujan di Bali, SDN 22 Dauh Puri mengalami kerusakan tembok penyengker yang bolong di dekat sungai.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hujan deras disertai banjir yang melanda Kota Denpasar pada Rabu 10 September 2025, mengakibatkan puluhan sekolah mengalami kerusakan cukup parah.
Dari data Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, sedikitnya 37 sekolah terdampak dengan berbagai kerusakan, mulai dari tembok roboh, plafon jebol, hingga aset sekolah terbawa banjir.
Selain itu, dua sekolah juga difungsikan sebagai posko pengungsian korban banjir yakni SDN 12 Pemecutan dan SDN 25 Pemecutan.
Untuk dampak, di wilayah Denpasar Utara, beberapa sekolah dilaporkan rusak cukup parah.
Baca juga: Pasca Hujan Lebat, Jalur Singakerta Ubud Bali Masih Ditutup, Perbaikan Jalan Jebol Tunggu Kajian
SDN 10 Peguyangan mengalami tembok jebol dengan ruang kelas tergenang banjir, sementara SDN 6 Peguyangan mengalami tembok roboh dan banjir yang masuk hingga ruang guru serta gudang.
Kondisi lebih buruk terjadi di SDN 11 Peguyangan yang terendam banjir setinggi kurang lebih 2 meter sehingga banyak aset sekolah rusak dan hanyut.
Selain itu, SDN 4 Peguyangan juga mengalami tembok jebol dengan banjir yang masuk ke gudang sekolah.
SDN 4 Ubung turut terdampak dengan plafon bocor dan banjir ringan. Di Denpasar Barat, SDN 4 Dauh Puri melaporkan buku dan sarana prasarana (sarpras) di gudang rusak berat akibat banjir.
SDN 22 Dauh Puri mengalami kerusakan tembok penyengker yang bolong di dekat sungai.
SD Candra Kasih, SD Tri Hita Alam, serta SD CHIS Denpasar harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring setelah ruang sekolah mereka terendam banjir.
Selain itu, sejumlah sekolah di Denpasar Barat mengalami kerusakan plafon, seperti SDN 23 Pemecutan, SDN 17 Pemecutan, SDN 9 Padangsambian, SDN 2 Padangsambian, SDN 6 Padangsambian, serta SDN 1 Pemecutan.
Bahkan, SDN 24 Pemecutan melaporkan tembok roboh dan pondasi yang amblas. Sementara SDN 15 Pemecutan, SDN 21 Dauh Puri, SDN 12 Dauh Puri, dan SDN 16 Pemecutan mengalami banjir yang merusak aset sekolah hingga sarpras.
SMPN 13 Denpasar dan SMP CHIS Denpasar juga terpaksa menggelar KBM daring akibat genangan banjir di area sekolah.
Dampak serupa juga melanda wilayah Denpasar Selatan yakni SDN 13 Sesetan, SDN 6 Sesetan, SDN 12 Sesetan, SDN 18 Sesetan, dan SDN 2 Sesetan melaporkan banjir masuk hingga merusak sarana prasarana.
Beberapa sekolah lainnya mengalami kerusakan plafon akibat hujan deras, antara lain SDN 7 Sesetan, SDN 1 Sesetan, serta SDN 14 Pedungan.
Tidak hanya itu, SDN 10 Sanur melaporkan halaman sekolah tergenang banjir, sedangkan SDN 4 Panjer mengalami kebocoran di ruang perpustakaan yang turut terendam banjir.
Sementara itu di Denpasar Timur, SDN 2 Penatih terdampak banjir dengan tembok jebol serta air masuk ke halaman sekolah.
SDN 5 Penatih mengalami kebocoran plafon hingga ruang kelas menjadi lembab.
Kabid SMP yang sekaligus Plt Kabid SD Disdikpora Denpasar, I Nyoman Suryawan mengatakan untuk pembersihan sudah dilakukan oleh warga sekolah.
"Guru-guru, siswa, komite dan dibantu berkoordinasi dengan desa/lurah setempat OPD terkait seperti BPBD, Damkar, DLHK dan lainnya sudah melakukan pembersihan," paparnya, Sabtu 13 September 2025.
Sementara untuk perbaikan dilakukan secara bertahap dengan berkoordinasi dengan Dinas teknis seperti PUPR. (sup)
113 Warga Mengungsi di SDN 12 Pemecutan
Per Sabtu, 13 September 2025, sebanyak 25 KK masih mengungsi di SDN 12 Pemecutan, Desa Pemecutan Kaja.
Dari 25 KK tersebut ada sebanyak 113 orang dan mereka merupakan warga yang terdampak banjir bandang Rabu 10 September 2025 lalu.
Salah seorang pengungsi, Nyoman Kariasa (65) mengaku kondisi pengungsian sangat layak. Dirinya juga mengaku bantuan yang diterima sangat mencukupi.
"Sudah bagus. Makan tiga kali kadang masih lebih. Pakaian, sudah lengkap," paparnya.
Hal yang sama juga diungkapkan pengungsi lain Umsia yang mengaku kebutuhan sudah tercukupi. "Semua kebutuhan kami sudah tercukupi. Makan juga sudah," paparnya.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara yang mengunjungi lokasi pengungsian mengatakan semua kebutuhan pengungsi sudah didistribusikan ke setiap posko.
Saat ini di Denpasar masih ada beberapa posko yakni di Kelurahan Ubung dua posko pengungsian, Kesiman, Kertalangu, Banjar Dakdakan Peguyangan, Pemecutan Kelod dan SDN 12 Pemecutan.
"Yang kertalangu kemarin sisa 8 KK. Sekarang sudah kembali karena rumah mereka sudah dibersihkan," paparnya.
Sementara untuk 25 KK pengungsi di SDN 12 Pemecutan akan dicarikan kos.
"Sudah ada donatur dari tokoh puri, Pak Turah Joko, beliau membantu mencarikan kos-kosan," paparnya.
Hal itu mengingat Senin siswa di sekolah tersebut akan memanfaatkan untuk kegiatan belajar-mengajar.
Nantinya, bantuan yang sudah terkumpul, akan dibagi merata kepada pengungsi yang telah mendapat rumah kos. (sup)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.