Isu Gempa Megathrust, BPBD Gianyar Minta Masyarakat Tak Mudah Percaya

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Informasi tentang Indonesia yang harus bersiap menghadapi gempa berkekuatan dahsyat atau Megathrust, membuat cemas masyarakat, tak terkecuali masyarakat di Kabupaten Gianyar, Bali. 

Sebab selama ini, hanya gempa berkekuatan 6 Skala Richter (SR) saja, telah membuat masyarakat lari pontang-panting.

Sementara, gempa Megathrust memiliki kekuatan 8 sampai 9 magnitudo, yang dapat memporak-porandakan bangunan di Bali, yang secara umum tidak dirancang untuk gempa. 

Masyarakat pun berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan atau langkah-langkah, untuk meringankan dampak yang bisa terjadi bila gempa tersebut benar-benar terjadi.

Baca juga: Denpasar Rawan Gempa dan Tsunami, BMKG dan Pemkot Gelar Sekolah Lapangan di Sanur Bali

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba, saat dikonfirmasi terkait informasi ancaman gempa Megathrust itu mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait hal ini. 

Namun kata dia, BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi semacam itu. 

"Setelah koordinasi dengan BMKG, itu bukan berita/informasi resmi dari BMKG. Kami minta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan berita yang ada di sosial media. Agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa," ujarnya.

Namun kata dia, gempa memang tidak bisa diprediksi. 

Karena itu, pihaknya tetap melakukan berbagai langkah antisipatif untuk meminimalisir korban, jika terjadi gempa. 

Yakni, menggelar simulasi gempa di sekolah-sekolah. Sebab siswa sekolah menjadi masyarakat yang paling rentan menjadi korban gempa. 

"Hal yang utama yang meski dilakukan saat gempa adalah mencari tempat lapang atau jauhi bangunan," tegasnya. (*)

Kumpulan Artikel Bali